Kisah itu kembali berulang. Tepat dua puluh kali perputaran jarum panjang di penunjuk waktu itu, setelah pengungkapan rahasia besar itu terjadi.
Yang membuatku tersentak bukan kisahnya. Tapi, yang menokohinya. Salah satunya orang yang sangat kukagumi. Orang yang membuatku terisak setelah menolak kutuakan lewat panggilan.
Beliau melarangku dengan sebab yang jauh beda dengan yang sebenarnya. Baginya, aku bersikap kurang ajar. Menuakannya, membuatnya semakin terlihat tua di mata orang. Padahal, satu-satunya alasanku hanya karena beliau benar-benar menjadi salah satu orang yang mengayomiku selama ini.
Beliau juga sangat menghargai semua yang telah kutuliskan. Untung saja saya terlambat tahu semua itu. Sebab, jika saja saya tahu, bukan sahabatnya, orang pertama yang sangat bersemangat menyatakan diri sangat menyukai tulisanku, yang akan menjadi orang yang kusukai.
Kisah itu kembali berulang. Beliau kembali dekat dengan kekasih hatinya. Yang berbeda, si wanita bersedia membuka hatinya. Belum sepenuhnya memang. Tapi, semoga saja ini pertanda baik bagi mereka.
"Selamat berbahagia. Kau orang terbaik, dengan atau tanpa penerimaan darinya. Kalaupun dia kembali menolakmu, pasti akan ada orang yang juga baik yang membuka hati hanya untukmu. Terus berjuang, KAKAK!!"
Yang membuatku tersentak bukan kisahnya. Tapi, yang menokohinya. Salah satunya orang yang sangat kukagumi. Orang yang membuatku terisak setelah menolak kutuakan lewat panggilan.
Beliau melarangku dengan sebab yang jauh beda dengan yang sebenarnya. Baginya, aku bersikap kurang ajar. Menuakannya, membuatnya semakin terlihat tua di mata orang. Padahal, satu-satunya alasanku hanya karena beliau benar-benar menjadi salah satu orang yang mengayomiku selama ini.
Beliau juga sangat menghargai semua yang telah kutuliskan. Untung saja saya terlambat tahu semua itu. Sebab, jika saja saya tahu, bukan sahabatnya, orang pertama yang sangat bersemangat menyatakan diri sangat menyukai tulisanku, yang akan menjadi orang yang kusukai.
Kisah itu kembali berulang. Beliau kembali dekat dengan kekasih hatinya. Yang berbeda, si wanita bersedia membuka hatinya. Belum sepenuhnya memang. Tapi, semoga saja ini pertanda baik bagi mereka.
"Selamat berbahagia. Kau orang terbaik, dengan atau tanpa penerimaan darinya. Kalaupun dia kembali menolakmu, pasti akan ada orang yang juga baik yang membuka hati hanya untukmu. Terus berjuang, KAKAK!!"
Komentar
Posting Komentar