Hari kesebelas…
Bangun sekitar pukul 08.00 dan menyadari kalau itu hari terakhir kami di Bali. Tria mengajak untuk pergi lagi bersama pamannya, mengunjungi tempat kemarin. Tapi, kutolak… tak sanggup membiarkan diri tergoda lagi dengan belanjaan itu. Akhirnya, Tria pergi dengan beberapa teman lainnya.
Sesudah mandi dan mempersiapkan barang bawaan nanti, saya baru tahu kalau rombongan kami akan ke tempat yang sama yang saya datangi dengan Tria semalam. Tempat pusat oleh-oleh yang pertama kami datangi. Semua barang bawaan disimpan di bagian resepsionis. Lalu, kami menunggu teman-teman kami berkumpul lengkap, setelah pukul 14.00, barulah kami memanggil shuttle bus lagi untuk ke tempat bus kami terparkir.
Benar saja, kami menuju ke pusat oleh-oleh itu. Saya setengah mati menahan diri untuk tidak turun kesana. Tapi, tergoda dengan teman-teman yang datang dari sana ke bus. Bukan dengan belanjaan mereka, tapi dengan sesuatu yang menghiasi tangan beberapa dari mereka. Temporary tattoo yang biasa disebut henna. Selagi menunggu teman-teman kami, termasuk kak Tima, berkumpul di bus untuk melanjutkan perjalanan ke bandara, saya nekad turun dulu untuk ber-henna. Saya menarik tangan Lily, memaksanya menemani saya. Hhe. Akhirnya, jadilah saya pulang ke Makassar dengan henna di tangan kiri saya.
Tidak semua dari rombongan kami yang langsung pulang ke Makassar. Angga melanjutkan perjalanan ke Lombok, sedang Etho, Lucky, dan kak Tima ke Jakarta. Angga sudah berpisah dengan rombongan kami sejak pagi. Pesawat kami, yang ke Makassar, dijadwalkan berangkat pukul 18.30 dari bandara Ngurah Rai. Kak Tima pada pukul 20.00. Sedang, Etho dan Lucky pada pukul 23.00.
Berat rasanya berpisah dengan teman-teman. Setelah sebelas hari bersama, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Belum lagi saat kami di bus, dimana kami terus bertatap muka selama lebih dari empat puluh jam, kecuali saat tertidur. Tak ada lagi teman sekamar. Tak ada lagi jalan malam yang sangat bebas dilakukan tanpa larangan orang tua, meski tak pernah sanggup keluar terlalu malam sebab kelelahan yang teramat sangat. Hhehe
Sekitar pukul 20.25 kami tiba di bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Setelah mendapat barang masing-masing di tempat pengambilan barang, sebagian teman-teman sudah menghilang, pulang kembali ke keluarga masing-masing. Tapi, saya dan beberapa teman mesti tinggal dulu menyelesaikan beberapa urusan. Dua teman di rombongan kami, Mini dan Ayu Ashari, kehilangan barangnya. Tapi, setelah mengurus beberapa jam, Alhamdulillah semua barang itu ketemu. Setelah selesai mengurus, saya dan Ummy ikut Mini pulang. Ayu Ashari masih tinggal di bandara menunggu kejelasan keberadaan barangnya yang saat saya, Ummy, dan Mini pulang belum ada kejelasannya.Barang Mini masih di Bali, tidak ter-check in, katanya. Sedang Ayu Ashari, barangnya berada di Manado, terbawa barang dari pesawat kami yang transit di Makassar dan langsung ke Manado. *Waspadai barang bawaan Anda*
Sekian cerita tentang Study Tour kami selama sebelas hari tersebut. Masih agak panjang, memang. Tapi, tidak sanggup mengedit untuk mempersingkatnya. Seolah semua bagian adalah penting dan tak rela terlupakan. Terimakasih untuk semua yang telah membantu. Juga untuk setiap pihak yang mungkin tersakiti, saya minta maaf. Wassalam Alaikum Wr. Wb. ^^
220710 - 4.36am
Bangun sekitar pukul 08.00 dan menyadari kalau itu hari terakhir kami di Bali. Tria mengajak untuk pergi lagi bersama pamannya, mengunjungi tempat kemarin. Tapi, kutolak… tak sanggup membiarkan diri tergoda lagi dengan belanjaan itu. Akhirnya, Tria pergi dengan beberapa teman lainnya.
Sesudah mandi dan mempersiapkan barang bawaan nanti, saya baru tahu kalau rombongan kami akan ke tempat yang sama yang saya datangi dengan Tria semalam. Tempat pusat oleh-oleh yang pertama kami datangi. Semua barang bawaan disimpan di bagian resepsionis. Lalu, kami menunggu teman-teman kami berkumpul lengkap, setelah pukul 14.00, barulah kami memanggil shuttle bus lagi untuk ke tempat bus kami terparkir.
Benar saja, kami menuju ke pusat oleh-oleh itu. Saya setengah mati menahan diri untuk tidak turun kesana. Tapi, tergoda dengan teman-teman yang datang dari sana ke bus. Bukan dengan belanjaan mereka, tapi dengan sesuatu yang menghiasi tangan beberapa dari mereka. Temporary tattoo yang biasa disebut henna. Selagi menunggu teman-teman kami, termasuk kak Tima, berkumpul di bus untuk melanjutkan perjalanan ke bandara, saya nekad turun dulu untuk ber-henna. Saya menarik tangan Lily, memaksanya menemani saya. Hhe. Akhirnya, jadilah saya pulang ke Makassar dengan henna di tangan kiri saya.
Tidak semua dari rombongan kami yang langsung pulang ke Makassar. Angga melanjutkan perjalanan ke Lombok, sedang Etho, Lucky, dan kak Tima ke Jakarta. Angga sudah berpisah dengan rombongan kami sejak pagi. Pesawat kami, yang ke Makassar, dijadwalkan berangkat pukul 18.30 dari bandara Ngurah Rai. Kak Tima pada pukul 20.00. Sedang, Etho dan Lucky pada pukul 23.00.
Berat rasanya berpisah dengan teman-teman. Setelah sebelas hari bersama, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Belum lagi saat kami di bus, dimana kami terus bertatap muka selama lebih dari empat puluh jam, kecuali saat tertidur. Tak ada lagi teman sekamar. Tak ada lagi jalan malam yang sangat bebas dilakukan tanpa larangan orang tua, meski tak pernah sanggup keluar terlalu malam sebab kelelahan yang teramat sangat. Hhehe
Sekitar pukul 20.25 kami tiba di bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Setelah mendapat barang masing-masing di tempat pengambilan barang, sebagian teman-teman sudah menghilang, pulang kembali ke keluarga masing-masing. Tapi, saya dan beberapa teman mesti tinggal dulu menyelesaikan beberapa urusan. Dua teman di rombongan kami, Mini dan Ayu Ashari, kehilangan barangnya. Tapi, setelah mengurus beberapa jam, Alhamdulillah semua barang itu ketemu. Setelah selesai mengurus, saya dan Ummy ikut Mini pulang. Ayu Ashari masih tinggal di bandara menunggu kejelasan keberadaan barangnya yang saat saya, Ummy, dan Mini pulang belum ada kejelasannya.Barang Mini masih di Bali, tidak ter-check in, katanya. Sedang Ayu Ashari, barangnya berada di Manado, terbawa barang dari pesawat kami yang transit di Makassar dan langsung ke Manado. *Waspadai barang bawaan Anda*
Sekian cerita tentang Study Tour kami selama sebelas hari tersebut. Masih agak panjang, memang. Tapi, tidak sanggup mengedit untuk mempersingkatnya. Seolah semua bagian adalah penting dan tak rela terlupakan. Terimakasih untuk semua yang telah membantu. Juga untuk setiap pihak yang mungkin tersakiti, saya minta maaf. Wassalam Alaikum Wr. Wb. ^^
220710 - 4.36am
Komentar
Posting Komentar