Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Confession #1

Mendengarnya berkata, "Jadi, apa kau menyukaiku?" Setelahnya, mungkin itu diam terlama dalam jeda kau berbicara dengannya. Jelas, kau tak pernah bisa jujur tentang itu. Bukannya tak suka, tapi rasanya masih sulit untuk bisa menyukai seseorang yang berbahaya bagimu. Seperti ingin mendekati sesuatu yang seharusnya kau jauhi. Semacam anak kecil yang suka bermain kembang api. Tahu itu berbahaya tapi tetap saja senang memainkannya. Kau mungkin belum begitu menyukainya. Tapi, senang ketika tahu ada seseorang yang mendengarkan ketika kau butuh berbicara. Mencoba memperbaiki pemikiranmu yang kadang keliru. Membagi ceritanya denganmu seolah kau orang yang sangat dekat dengannya. Juga seseorang yang bisa kau percayakan untuk membicarakan hal-hal yang tidak kau bagi dengan yang lain. Kau luar biasa senang dekat dengan seseorang yang menenangkan sepertinya. Tapi, dia tak pernah tahu. Kalimat yang diucapnya pernah jadi kalimat yang paling kau harapkan terucap oleh seseorang yang lain

Sedikit Introspeksi

Kadang butuh waktu yang terlalu lama. hanya untuk sadar dan menyesal atas salah yang pernah kau perbuat. Dua tahun, misalnya. Menyesal dua tahun ini pikiran melayang-layang tak jelas. Padahal tugasnya ya cuma kuliah. Mahasiswi malas. Bodoh. Pernah suka menulis. Bercita-cita jadi penulis. Lalu malas. Takut dikritik. Berhenti menulis. Tentulah kualitas tulisan jadi tak meningkat. Dulu berminat di fotograsi. Dikritik (non verbal) langsung ciut. Mogok pegang kamera. Bagaimana mungkin bisa jadi fotografer meski cuma pemula? Sangat berkeinginan bertemu, berteman, di lingkungan yang baik-baik. Tapi, imannya naik turun tak jelas. Kapan ketemunya sama orang baik-baik? Tak begitu pandai dan cukup baik untuk benar-benar berteman dengan yang lainnya. Dinding gengsi yang dibangun terlalu tinggi. Mereka pergi dan kau tak pernah bisa meminta mereka sekedar untuk tinggal lagi sejenak. Punya keterbatasan dalam menyampaikan ekspresi, rasa, dan pikiran. Sering disalah mengerti orang-orang. Mereka menjauh