Hari ketiga...
Saatnya berbelanja!! ITC Mangga dua menjadi tujuan kami. Di tempat ini harga barangnya bisa ditawar. Kata seorang teman, tawarannya bisa sampai 80%. Sayang. Saya tidah tahu menawar, cenderung tak tahan merasa kasihan pada si pedagang. Sempat tertipu juga membeli sesuatu dengan harga sekian dua barang, padahal di toko sebelahnya bisa didapatkan tiga barang dengan harga 30% di bawah harga yang kugunakan untuk membelinya. -_- Nasib wanita yang tak doyan belanja. Tapi, sempat mendapat barang dengan harga murah juga. 65% di bawah harga yang tercantum di barang tersebut. (money) (haha)
Waktu bersenang-senang berakhir, lalu melanjutkan perjalanan ke sebuah stasiun TV nasional. Program acara yang akan kami tonton dimulai pada pukul 19.00. Tapi, bapak pendamping menyarankan kami untuk hadir dua jam sebelum acara dimulai. Niat untuk hadir dua jam lebih awal dari jadwal yang ditetapkan rasanya tak mungkin tercapai. Kemacetan ibu kota menahan kami selama dua setengah jam. Sampai-sampai kantuk kembali menyerang. dan membuat wajah dari beberapa orang di antara kami menjadi lesu seolah tak bertenaga.
Lalu, kantuk sontak menghilang, saat kabar, dari dua orang teman yang tak ada di rombongan, menyemangati kami. Katanya, kami diundang untuk menonton sebuah program acara di stasiun TV yang berbeda keesokan harinya. Sebuah program talkshow yang memberikan buku sebagai tanda terimakasih. Yeyeyeah!!!!!!!!!!!!!
Nyaris maghrib saat itu saat kami tiba di stasiun TV swasta nasional yang kami tuju. Setibanya disana, kami hanya menunggu di bagian luar gedung tersebut. Ternyata, tak hanya kami mahasiswa yang akan menyimak tontonan tersebut. Ada tiga rombongan berjas warna lain selain jas merah kami.
Setengah jam sebelum pengambilan gambar dilakukan, kami pun diminta masuk di ruang tunggu studio yang akan kami tempati nonton. Kami pun masuk dan duduk di bagian tengah deretan kursi studio tersebut. Pengalaman menyenangkan? Rasanya tidak. Kantuk yang tadi menyerang datang kembali. Belum lagi pening karena lampu-lampu di studio tersebut sangat terang benderang. *mata saya sensitive cahaya*
Pengalaman lain? Bisa disebut pengalaman tidak menyenangkan. Tiga jam lebih menonton tontonan yang membosankan karena lelucon-leluconnya yang jayus sangat! Belum lagi kami yang diminta tertawa saat tak ada sesuatu yang lucu. Untuk stok ‘tertawa’. Latihan GILA, katanya. Hha. Lucu saja jarang ketawa, bagaimana yang tidak lucu!! Hha… gila, gila, gila!!!!
Dan, ternyata… stok tersebut tidak hanya disiarkan untuk sekali pemutaran saja. Stok tersebut masih diputarkan pada minggu berikutnya. Betul, betul!!! -_- Oh, iya… saya sempat mendapati dua orang bersaudara, kakak-adik sekitar usia 15 tahun dengan 11 tahun. Mereka benar-benar tertawa saat tidak ada adegan lucu sedikitpun. Curiga… dan ternyata mereka sudah biasa menonton program acara tersebut dan tertawa atas segala kejayusannya untuk mendapatkan sesuatu. -_-
Acara usai. Sempat berfoto di lobi televise tersebut. Lalu, teman kami berkurang lagi satu. Diculik pacarnya juga. Ini teman yang berbeda dari yang kemarin. Dipikir-pikir, banyak juga teman saya yang hilang satu persatu karena diculik sama pacarnya! Untungnya saja masih kembali. Hhe *nassami!!*
Keluar dari gedung tersebut, kami singgah makan malam di dekat area gedung tersebut. Gedung tersebut masih terlihat disana. Teman-teman turun dari bus, lalu sekitar satu jam kemudian datang berkumpul lagi. Beberapa dengan wajah puas kekenyangan. Beberapa lagi, masih kelaparan. Kesalahan sang pedagang yang tidak menginformasikan bahwa dagangannya telah habis. Kasihan, mereka. Untung saja saya tidak termasuk diantara dua kaum tersebut. Saya, hanya menunggu di bus. Kantuk dan peningnya kepala ternyata mampu mengalahkan rasa lapar dan membuat saya lebih memilih beristirahat saja di bus. Dan, pulang ke wisma!! Kalau tidak salah, kami tiba disana pukul 23.30 WIB.
Saatnya berbelanja!! ITC Mangga dua menjadi tujuan kami. Di tempat ini harga barangnya bisa ditawar. Kata seorang teman, tawarannya bisa sampai 80%. Sayang. Saya tidah tahu menawar, cenderung tak tahan merasa kasihan pada si pedagang. Sempat tertipu juga membeli sesuatu dengan harga sekian dua barang, padahal di toko sebelahnya bisa didapatkan tiga barang dengan harga 30% di bawah harga yang kugunakan untuk membelinya. -_- Nasib wanita yang tak doyan belanja. Tapi, sempat mendapat barang dengan harga murah juga. 65% di bawah harga yang tercantum di barang tersebut. (money) (haha)
Waktu bersenang-senang berakhir, lalu melanjutkan perjalanan ke sebuah stasiun TV nasional. Program acara yang akan kami tonton dimulai pada pukul 19.00. Tapi, bapak pendamping menyarankan kami untuk hadir dua jam sebelum acara dimulai. Niat untuk hadir dua jam lebih awal dari jadwal yang ditetapkan rasanya tak mungkin tercapai. Kemacetan ibu kota menahan kami selama dua setengah jam. Sampai-sampai kantuk kembali menyerang. dan membuat wajah dari beberapa orang di antara kami menjadi lesu seolah tak bertenaga.
Lalu, kantuk sontak menghilang, saat kabar, dari dua orang teman yang tak ada di rombongan, menyemangati kami. Katanya, kami diundang untuk menonton sebuah program acara di stasiun TV yang berbeda keesokan harinya. Sebuah program talkshow yang memberikan buku sebagai tanda terimakasih. Yeyeyeah!!!!!!!!!!!!!
Nyaris maghrib saat itu saat kami tiba di stasiun TV swasta nasional yang kami tuju. Setibanya disana, kami hanya menunggu di bagian luar gedung tersebut. Ternyata, tak hanya kami mahasiswa yang akan menyimak tontonan tersebut. Ada tiga rombongan berjas warna lain selain jas merah kami.
Setengah jam sebelum pengambilan gambar dilakukan, kami pun diminta masuk di ruang tunggu studio yang akan kami tempati nonton. Kami pun masuk dan duduk di bagian tengah deretan kursi studio tersebut. Pengalaman menyenangkan? Rasanya tidak. Kantuk yang tadi menyerang datang kembali. Belum lagi pening karena lampu-lampu di studio tersebut sangat terang benderang. *mata saya sensitive cahaya*
Pengalaman lain? Bisa disebut pengalaman tidak menyenangkan. Tiga jam lebih menonton tontonan yang membosankan karena lelucon-leluconnya yang jayus sangat! Belum lagi kami yang diminta tertawa saat tak ada sesuatu yang lucu. Untuk stok ‘tertawa’. Latihan GILA, katanya. Hha. Lucu saja jarang ketawa, bagaimana yang tidak lucu!! Hha… gila, gila, gila!!!!
Dan, ternyata… stok tersebut tidak hanya disiarkan untuk sekali pemutaran saja. Stok tersebut masih diputarkan pada minggu berikutnya. Betul, betul!!! -_- Oh, iya… saya sempat mendapati dua orang bersaudara, kakak-adik sekitar usia 15 tahun dengan 11 tahun. Mereka benar-benar tertawa saat tidak ada adegan lucu sedikitpun. Curiga… dan ternyata mereka sudah biasa menonton program acara tersebut dan tertawa atas segala kejayusannya untuk mendapatkan sesuatu. -_-
Acara usai. Sempat berfoto di lobi televise tersebut. Lalu, teman kami berkurang lagi satu. Diculik pacarnya juga. Ini teman yang berbeda dari yang kemarin. Dipikir-pikir, banyak juga teman saya yang hilang satu persatu karena diculik sama pacarnya! Untungnya saja masih kembali. Hhe *nassami!!*
Keluar dari gedung tersebut, kami singgah makan malam di dekat area gedung tersebut. Gedung tersebut masih terlihat disana. Teman-teman turun dari bus, lalu sekitar satu jam kemudian datang berkumpul lagi. Beberapa dengan wajah puas kekenyangan. Beberapa lagi, masih kelaparan. Kesalahan sang pedagang yang tidak menginformasikan bahwa dagangannya telah habis. Kasihan, mereka. Untung saja saya tidak termasuk diantara dua kaum tersebut. Saya, hanya menunggu di bus. Kantuk dan peningnya kepala ternyata mampu mengalahkan rasa lapar dan membuat saya lebih memilih beristirahat saja di bus. Dan, pulang ke wisma!! Kalau tidak salah, kami tiba disana pukul 23.30 WIB.
Komentar
Posting Komentar