Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

So Real/Surreal

Buku ini saya dapat dari seorang teman yang menjual kembali buku-bukunya. Berhubung saya penganut lebih baik banyak tapi oke daripada sedikit tapi lebih oke, saya memilih yang banyak. :D Saya hanya ingin membaca.  Lebih banyak buku lebih bagus. Dan saya tak perlu buku baru, *meskipun saya sangat suka aroma buku baru, hanya untuk bisa membaca. Jadilah saya membeli tiga bukunya yang ada dalam satu paket yang sama, waktu itu. Sebelumnya, sebenarnya saya tak suka membuat tulisan tentang isi buku. Hal ini akan menghilangkan penasaran bagi orang yang akan membacanya. Tidak enak juga sama penulisnya, yang mungkin akan kehilangan orang yang akan membeli bukunya. Oke... sepertinya saya terlalu berpikir jauh. -__- So Real/Surreal Nugroho Arifin 173 halaman Buku ini bercerita tentang empat orang yang berbeda profesi dan latar belakang. Sudut pandang orang pertama. Dan empat orang ini memiliki sudut pandang masing-masing. Jadi, ada empat orang yang bercerita disini. Empat orang sebagai

Klub 'Pembaca Aneh'

Ini pertama kalinya saya membuat review buku (selain tugas di sekolah dulu). Klub Pembaca Aneh, dimana kita diminta untuk membuat tiga review buku selama satu bulan. Review di post di blog. Entah kalau di post di tempat lain juga. :D Lalu, link-nya di post di twitter dan mention mereka yang juga anggota klub ini. Dengan beberapa syarat. Bagi yang kalah, mendapat sanksi berupa traktir gocengan di salah satu fastfood. Saya tertarik bergabung dengan klub ini karena saya bisa terus membaca. Meskipun bacaan ini berbentuk novel, setidaknya saya akan mendapat dorongan untuk mengisi waktu saya yang begitu lowong dengan membaca. Awalnya, saya tahu keberadaan klub ini ketika melihat update-an twit Kak Tri Ayu . Nama klub 'Pembaca Aneh' ini juga saya dapat dari blognya saat membaca review buku yang dibacanya. Heran melihat betapa dia bersemangat membuat review buku. Rupanya sedang bergabung dengan klub yang sebelumnya sudah dijalani oleh Adik Pipi dan Adik Endi . Sekarang, jumlah ora

Kaisar KOSMIK 2012-2013

Tulisan ini dibuat atas terpilihnya Kaisar KOSMIK 2012-2013 dini hari tadi... Koridor KOSMIK, FIS IV Lt.2, begitu ramai malam tadi. MUBES XXIV belum usai. Tapi peserta MUBES sudah harus meninggalkan tempat sebelumnya, Aula RAMSIS UNHAS. Tempat kedua, setelah FIS III Ruang 107 yang digunakan pada 10-12 Februari kemarin. 15-16 Februari agenda dilanjutkan di Aula itu. Tapi, ternyata izin yang ada hanya sampai pukul 22.00 WITA. Mengingat portal RAMSIS yang akan ditutup. Jadilah MUBES dipindah ke koridor. Tempat teraman tanpa mesti berizin. Wajah-wajah lelah dini hari, juga wajah cemas mesti pulang cepat, sudah terlihat disana. Banyak yang mesti kuliah pagi. Tapi, sayang kalau harus menunda besok lagi, agenda yang tersisa tinggal Pemilihan Ketua Umum KOSMIK. Agenda seru yang ternyata berjalan begitu seru tanpa tertebak sebelumnya. Ada mekanisme pemilihan yang mesti diikuti kali ini. Pada pemilihan pertama ada 5 suara terbesar yang akan dipilih kembali untuk mencari 3 terbesar. Tiga be

Pemilik 7 Februari - Mini Rasyid

Seperti yang ditulis di post sebelumnya. Ada dua saudari yang berulangtahun hari itu. Ini yang satunya lagi. Entahlah... sepertinya saya 'jodoh' berteman dengan anak 7 Februari. Ada 7 Februari lain yang minat berkenalan? bercanda! :p Rukmini Rasyid atau @minnierasyid. Pertama kali kenal dengannya, di PMB tingkat fakultas, waktu MABA. Merasa familiar dengannya, tapi lupa pernah lihat dimana. Ternyata, dia kakak kelas waktu SMP. Di PMB itu, dia duduk di dekat Maulana Armas, yang langsung saya pikir adalah pacarnya. Merasa iri, “Ini orang satu jurusan sama pacarnya. Tawwa!!” langsung batal suka sama Maulana Armas saat itu. Hhahaha Selain satu sekolah waktu SMP, ternyata arah rumah kita berdekatan. Mungkin itu juga yang membuat kami dekat sampai sekarang. Perkara rumah berdekatan. Meski tak benar-benar dekat, yaaa searah trayeklah kalau dari kampus dengan dua kali pete-pete (angkot). Nah, waktu awal kuliah saya kan pulangnya tidak sama dia. Tapi, selalu ketemu kalau lagi me

Pemilik 7 Februari - Trianasari

Ini untuk dua orang saudari yang berulangtahun di 7 Februari kemarin. Biar diceritakan satu-satu yak! :D Mohon maaf atas keterlambatan ini. Tahulah, keadaan kita kemarin itu bagaimana. hehe... Trianasari (Tria) atau ada yang mengenalnya dengan ID @treea_sary . Saya lupa kali pertama mengenalnya. Yang jelas, kami tidak dalam lingkup pergaulan yang sama sewaktu MABA. Beda geng! Hhahahaha. Waktu yang berjasa mendekatkan kami. Tapi, saya juga lupa kapan kali pertama kami dekat. Saya tidak ingat ada dia di sekitar saya waktu kuliah-kuliah MKU dulu. Tapi, saya ingat kami merasa senasib saat sosialisasi almamater kami sama tak sempurnanya. Ya, barangkali rasa 'sama' ini yang membuat kami mulai merasa ada di kelompok yang sama. Dia ada waktu saya kebingungan saat panik menyukai seorang teman. Dia ada saat saya kehilangan teman dekat yang berpacar dan mulai tidak memprioritaskan kami, teman-temannya. Oh, iya... ada saat saya merasakan hal itu untuk kedua kalinya, dengan

Pengabaianmu

Di sudut jalan, hari itu... kita bertemu. Seperti biasa, kalau bukan aku yang menyapamu, kita tak akan pernah bicara lagi kan? Kenapa? Sepertinya kau terus menghindariku. Pernahkah ada salah yang tak kusadari? Kau tak pernah mau memberitahuku itu. Huh... kau membiarkanku bertanya sendiri. Mencari jawabannya sendiri. Kenapa tak kau bantu? Sekedar memberi petunjuk atau apalah yang bisa membuatnya menjadi mudah. Bisa saja semuanya kuabaikan. Sikap tak pedulimu. Bahkan saat sedang sibuk tidak memperhatikanku. Bisa saja aku juga tak peduli itu. Tapi, kau membuatku merasa bersalah. Salah karena tak pernah tahu salah dan tiba-tiba ditinggalkan. Tanpa diberitahu apa kesalahanku, apalagi diberi waktu untuk memberi penjelasan. Sudah, ditinggal saja. Kau sempat membuatku kebingungan sampai beberapa hari setelahnya. Lalu, atas dukungan teman-temanku, kuputuskan mengabaikan semuanya saja. Lagi. Tapi, semua pengabaian itu sia-sia saat bertemu denganmu. Bertemu dengan sikap dingin yang seolah sud

Berbagi 5 Rahasia

Assalamu'alaikum Wr.Wb. :) Ingin melanjutkan pembagian rahasia yang sebelumnya sudah memenuhi blog teman-teman. Terlalu terlambatkah? Awalnya saya hanya ikut membaca. Tanpa terpikir untuk ikut atau diikutkan. Tapi, tidak bisa lolos ternyata. -_- Seorang adik mengingatnya. Ya, adik Titah. Ini dibuat atas permintaan adik Titah yang waktu itu bertemu di koridor dekat KOSMIK. Dan, kali pertama bertemu hari itu wajahnya bercahaya sekali. Sangat senang kelihatannya. Ternyata lagi, ingin meneruskan tantangan ini ke saya. -_- Baiklah... mari memulainya. Sebelumnya, biar saya ingatkan dulu. Saya juga lupa ini rahasia atau bukan. Kadang saya suka bercerita ke seseorang yang menceritakan hal yang sama lebih dulu ke saya. Dan saya keseringan lupa bercerita 'apa' kepada 'siapa'. -_- Tidak suka dicari di rumah! Entah kenapa. Rasanya sangat tidak nyaman! Kalau ada yang cari atau lebih dulu memberitahu akan datang, itu tak apa. Tapi, kalau tiba-tiba datang!!! Saya terkejut

Rindu yang Tersimpan?

Biarkan aku memberi tahumu sesuatu. Salah. Bukan. Menanyakan sesuatu padamu. Aku tahu kau juga tak tahu apa jawabnya. Hanya penasaran. Lebih tepatnya, sempat membayangkan tentang sesuatu ini... Apa jadinya kalau kau ada disini? Lucu sendiri membayangkan seperti itu. :) Mungkin aku akan selalu terlihat malu dan tak pernah berani berbuat apapun. :D Lalu, menghabiskan hariku berbagi kabar denganmu. Meski dalam pertukaran kabar itu, kita tak pernah berani menanyakannya secara langsung. Hanya saling berbagi cerita. Setidaknya, kita bisa saling tahu apa yang kita rasa. Menyenangkan, sebenarnya. Belum ada yang menandingi betapa penuh warna hari-hari seperti itu. Tapi, kalau itu yang terjadi, takkan kudapati diriku yang seperti hari ini. Bebas karena tak ada kau yang akan memperhatikan keberadaanku. Bebas karena tak perlu mengkhawatirkan keadaanmu disini. Disana kau aman-aman saja kan? Ya, aku tahu. Banyak yang memperhatikanmu lebih baik daripada yang bisa kulakukan. :') Sebenarnya,

Jawaban Pembuktian

Pasti ada alasannya, kenapa kita dipertemukan malam tadi. Dipertemukan di tempat yang sebelumnya tak terjangkau oleh kita. Kita tak datang bersama. Datang sendiri-sendiri dan bertemu disana tadi malam. Aku melihatmu sekilas. Lalu, menyapamu saat sadar itu benar dirimu. Kau membalas sapaanku. Dan bersikap santai saja sedang aku belum pulih dari kagetku. Lalu, memusatkan pikiranmu tentang tujuanmu datang ke tempat itu. Sementara aku, hanya memperhatikan kau yang ada di hadapanku. Lupa sejenak dengan tujuan awalku datang kesana. Aku masih bertanya-tanya, kenapa mesti kita pertemukan disana? Saat itu juga, dimana sama sekali tak terlintas di pikiran kita untuk merekam keberadaan kita disana. Masih dengan pertanyaan yang memenuhi kepalaku, tanpa memandangku sedikitpun, kau memilih pergi mencari tujuan awalmu tadi. Kau sementara mencari, dan aku menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaanku tadi. Kita tak pernah menjadi istimewa!! 30 Januari 2012 Selepas memikirkan keberadaanmu, juga k