Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

2010

Posting di akhir tahun... Hhe 2010... Di tahun ini, mungkin tak banyak hal yang terjadi. Tapi, banyak pelajaran yang berarti. Awal tahun, lebih banyak kemuraman. :D Lebih tidak bersemangat. Padahal, saat itu salah satu minuman bersoda sedang promo dengan lagu penuh semangatnya. Yang pakai kalimat "buka kita buka hari yang baru... Raih semangat baru" *lupa juga liriknya!!hhe Di tahun ini. Saya lebih menghayati kesendirian. Ya, saya tak ini bergantung pada orang lain!! Kemana-mana sendiri. Itu tak apa. Sekalian belajar mandiri juga, kan?! Tapi, itu tak selalu berjalan baik. Kadang, larutnya malam memaksa saya untuk menghubungi paman saya di sebuah tempat. *ibu saya belum mengizinkan saya kemana-mana naik motor sendirian. -_- Sampai sekarang pete'-pete' menjadi andalan saya kemana-mana. Dan akan terasa berbahaya saat malam telah larut. Tahun 2010 menjadi saksi pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Pulau Jawa. Juga pulau Bali. Pengalaman pertama yang sangat

Korban-korban Kecerobohan dan Ketidakstabilan Emosi (2)

Masih salah satu korban saya. Yang ini, benda yang sangat saya sukai. Sayangi. Sungguh, sangat!!!!! LG KP320 Baru melihat gambarnya saja, saya sudah ingin menangis. Saya sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali dengan benda yang satu ini. Benda pertama yang saya memohon ibu saya untuk membelikannya. Saya jatuh cinta saat pertama kali melihat promosinya di televisi. Saya suka desainnya. Suka.suka.sukaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Satu kesalahan saya, saya suka sekali memakai fasilitas web-nya. Padahal, saya sudah ditegur oleh kak Syahrul (Communication Cyber Club KOSMIK 2008-2009). Beliau menegur saya, kalau benda itu 'kuat' di kualitas gambar foto dan videonya. Tapi, 'lemah' di yang lainnya-termasuk web. Kamera 3MP yang sangat sering saya gunakan (masih maba waktu itu) untuk berfoto dengan teman-teman. Saya juga sering merekam momen-momen penting bersama mereka. Oh, iya... emoticon di fasilitas SMS benda ini sangat lucu!! Sering saya gunaka

Korban-korban Kecerobohan dan Ketidakstabilan Emosi (1)

Setiap orang memiliki sisi jahat. Diantaranya, memiliki korban-korban atas perbuatan tidak terpujinya. Kali ini, saya ingin mengakuinya... :'( Berikut ini adalah korban-korban saya. Korban atas kecerobohan dan ketidak stabilan emosi saya... :'( Nokia 2300 Benda pertama yang menjadi korban saya. Indikasi kerusakan pertama: slot headset -nya tidak berfungsi. Padahal, saya bertahan dengannya karena bisa dipakai mendengar siaran radio. Kemungkinan rusak karena sering terjatuh secara tidak sengaja. Hal lain yang memastikan dia bisa rusak, seringkali saya melemparnya untuk melampiaskan emosi saya. Kasihan... :'( LG KG270 Benda ini dibeli oleh ibu saya dengan niat ingin menggunakannya sendiri. Tapi, setelah saya memohon untuk ditukarkan dengan punya saya yang diatas, ibu saya mengalah dan memberikannya ke tangan yang tidak bertanggungjawab ini. Keistimewaannya dari yang di atas, yang ini layarnya berwarna-warni. Tetap ada radionya. Indikasi kerusakannya, saat saya menelepon atau m

Maaf... u_u

Maaf... Hanya itu yang bisa terucap saat ini untuk keadaan yang mungkin tak berkenan di hati kita semua Jujur, saya pun tak bisa memutuskan, apa saat itu saya MENOLAK atau MENERIMA. Saya tak berada disana. Dan baru berada disana setelah penolakan itu. Saya mengetahuinya dari seorang teman saat saya masih dalam perjalanan menuju kesana. Saya menanyakan agenda yang sedang berlangsung saat itu. Dan betapa terkejutnya saya saat mendapat jawaban dari teman itu. Saya tanyakan lagi, "Kenapa bisa??". Saya tak sanggup menunggu jawaban via SMS yang selalu mempermainkan penggunanya lewat keterlambatan pengiriman. Saya telfonlah si teman itu. Dan... :'( Sekali lagi, saya tak ingin membenarkan sikap saya yang tak turut andil dalam pembelaan kalian. Saya juga tak bisa memutuskan apakah saat itu saya MENERIMA atau MENOLAK. Saya katakan seperti itu, sebab saya tak ada disana. Tak merasakan atmosfer FIS III 104 yang mungkin penuh sesak oleh perdebatan forum. Perdebatan yang mungkin me

(?)

Tatapan mata yang sama Sama seperti dua tahun kemarin saat meragukan tatapan itu tertuju kesini Sama... seperti kau yang tak mengizinkanku mengusiknya Meski hanya sekedar bertanya, "Kenapa?" Kau malah pergi Meninggalkan yang tak sempat terucap Seolah hanya kau yang tak mampu lagi menyimpannya disana Kenapa memandangku? Kenapa tak mengucapkan sepatah kata pun? Kenapa malah memilih pergi meninggalkanku? Ternyata, selain tangguh kau juga egois!! :'(

Antara Karya-karya Itu, dan...

Kali pertama mendengar dia mengungkapkan kegundahanmu Rasa tak nyaman itu sungguh tak ingin lagi beranjak dari hatinya Kau sangat bingung, katamu Bagaimana harus adil mengapresiasi karya orang-orang itu Sedang karya yang dihasilkan tidaklah sama rata bagusnya Dia sudah tersentil duluan! Bukan karena kepekaan yang luar biasa yang memang menjadi sifat dasar dirinya Tapi, karya yang dihasilkannya sudah pastilah tidak memuaskan Mengingat betapa jarangnya dia berlatih Sekuat hati harap itu mengatakan bukan dia yang dimaksud Ditambah lagi, kenyataan bahwa hasil karya itu tak seburuk apa yang dia pikirkan Tapi, keinginan tiada sejalan dengan kenyataan hidup (ada yang ingat lirik lagu apa itu?) Lalu, permintaan yang sungguh sangat menyesakkan itu terpaksa diterimanya Demi nama baik kita bersama Dia, kau, dan juga orang-orang itu Hanya ingin menegaskan ini: Dia tidak berambisi karya dia dinilai bagus dan dipuji orang lain Bukannya tak ingin karya itu memang bagus Dia hanya ingin, karya dia  ad

Mengertilah!!

Apa kau sama sekali tak mengerti?! Sampai seenaknya saja menyalahkan tanpa pernah melihat apa yang telah diupayakan orang lain Seenaknya saja menghardik tanpa membiarkan orang lain melakukan pembelaan Saya benci dipojokkan Seolah hanya saya yang salah dan yang lain benar Bukankah tak ada kebenaran yang hakiki selain-Nya? Tolonglah... Jangan sampai rasa tak nyaman itu mengusirku hingga tak ada lagi keinginan untuk menoleh melihat keadaanmu

Darinya yang Masih... (Maaf!!)

Kau mungkin lupa Ada seseorang disini yang selalu mengusahakan yang terbaik untukmu Seperti mereka, ia juga ingin ada di hari terpentingmu Kalau saja kau tahu Sejak kemarin sudah ada rencana untuk itu Tapi... waktu nyatanya tak pernah berpihak dalam hal ini Usaha itu akhirnya terhenti pada upaya penolakan telepon oleh seseorang Ah... kau juga tampaknya sudah tak peduli Seperti kau yang tak pernah lagi melibatkan dia dalam duniamu Pada akhirnya, semua akan kembali seperti dulu Seperti sebelum kalian berkenalan Seperti sebelum ada rasa yang harus dikontrol olehnya Selamat menikmati duniamu Berharap kau bisa kuat dalam nyata yang selalu kau ingkari keberadaannya

Tiga Pertemuan (Masih Tanpa Nama)

Kita memang belum kenal baik Hanya sempat mengobrol di pertemuan pertama kita Sedikit mengobrol tentang temanku itu Meski menyebalkan, tetap kutanggapi basa-basi itu dengan bersemangat, Dengan perasaan yang masih aneh berbicara dengan orang asing Kau sempat menyebutkan namamu saat itu Tapi, maafkan saya karna akhirnya lupa nama yang kau sebutkan :D Yang kedua... Maaf, jika tidak kupedulikan kehadiranmu Sebab masih ragu itu dirimu yang kemarin Baru sadar itu dirimu saat kau beranjak pergi :D Padahal, sebelum pertemuan kedua itu, selalu ada rasa waswas akan bertemu denganmu Waswas sebab tak tahu harus bersikap seperti apa Sedang kau sudah memintaku untuk bersikap baik padamu Baik yg bagaimana?? Pada akhirnya saya hanya bersikap seolah-olah tidak mengenalimu Padahal kita sempat bertatapan saat itu -_- Toh kau juga tidak menegurku :P Yang ketiga... Izinkan saya tertawa dulu... :D Menurutku ini sangat lucu!! :P Saat itu, saya sedang berusaha menghubungi seorang teman Sambil menunggu terhubu

Somba Opu VS Penjajah Masa Kini.

Somba Opu, benteng peninggalan sejarah yang akan segera dirubuhkan oleh para penjajah masa kini. Untuk apa? Waterboom, taman burung, taman gajah, apalagi? Bungalow? Penginapan menarik lainnya? Ah, rasanya tak perlu memanggil Belanda untuk menjajah kita kembali. Orang kita sendiri yang akan menghancurkan kita dari dalam. Mau nangis rasanya. Tapi, itu tak pernah cukup membuat mereka sadar. Dan, saya paling sedih waktu melihat gambar ini: dari : Peduli Bentang Somba Opu *Lihat pagar kayu itu? Saya paling ingat itu di Somba Opu. Sulit membayangkan saja keadaan rumah adat disana nanti. Padahal, dari tempat itu kita bisa mengetahui budaya Sulawesi Selatan lebih jauh. Tapi, kenapa ini tidak juga meluluhkan hati para penjajah itu yak?! Mungkin, memang benar benteng itu kurang diminati wisatawan. Tapi, kenapa bukan itu saja yang menjadi fokus perhatian mereka? Memperbaiki sarana dan prasarana-nya, misalnya. Atau, membuat kegiatan yang bisa menarik pengunjung. -_- Memang iya, saya belum sempat m

Blog List

blog list saya terhapus lagi Entah untuk ke sekian kalinya, tiba-tiba saja terhapus Ada yang salah dengan cara saya memperlakukan blog ini? Padahal... saya sedang tidak kaccak !! Maaf... baru bisa diisi dengan blog yang saya follow Nanti yaaaa di- update lagi Paket TSELFLASH sudah berakhir hari ini :)

Nurani - NURANI

Saya melihat langit yg sama dgn yg kalian lihat malam itu Hanya saja kita melihatnya dari arah yg berbeda Kalian di Pacekke, Barru mungkin sedang melihat persembahan di NURANI Sedang saya... di sebuah tempat Masih menunggu kepulangan ibu saya Jangan tanya kenapa nurani saya lebih memilih disini Yang saya tahu NURANI bisa tetap jalan tanpa saya.. Dan, terbukti kan?? :) Yang saya dengar dari Mini... katanya sangat seru dan menyenangkan Ditambah lagi pemandangan indah di sana sini Hmmm... bukan rejeki saya... :) Rejeki saya saat itu, melihat kwmbali wajah ibuku setelah 40 hari tak bertemu... :) Selamat telah menjalani NURANI untuk teman-teman 2010 Selamat NURANI, KOSMIK!! :) Sampai jumpa di FIGUR nanti... :D

Mencicipi Rasa

Tak pernah benar-benar merasakannya Juga tak pernah berharap merasakannya Hanya saja, seringkali rasa ingin tahu memaksa untuk mencoba merasakaannya Hanya sekedar untuk tahu saja Maka... terimakasih untukmu yang mengizinkanku mencicipi rasa itu meski hanya sedikit Tak usah berlebih Sebab aku takut akan ketagihan pada rasa yang menyenangkan itu *Terimakasih... telah rela membiarkan benda kesayanganmu ikut bersamaku selama beberapa jam Setidaknya, saya sudah pernah merasa memilikinya :)

'Back To December'

23 November... 01.00 WITA... Iseng menyetel televisi, berniat nonton FTV yang mungkin nangkring di stasiun TV mana saja. Saya ingin nonton!! Berapa lama saya tidak bertemu televisi?? Dan ternyata, saya terhenti di sebuah stasiun TV swasta yang menayangkan tayangan AMA. American Music Award?? Semoga tak salah. Asal nonton saja sebenarnya. Sebab saya tak begitu mengerti tentang perkembangan musik saat ini. Jangan tanya saya tentang itu. Sebab saya baru menyukai sebuah lagu (biasanya) saat 'masa emas' lagu itu sudah lewat. Apalagi lagu yang tak berbahasa Indonesia!! Jangan tanya!! hhe... Sebenarnya tak jelas juga saya 'hebat'nya di bidang apa. Apa-apa tak tahu. Apa-apa tak mengerti. Seolah waktu saya tak jelas terbuang untuk apa. Berwawasan sangat sempit!! :( Sembari asal nonton, sambil berfikir mau download apa lagi, tiba-tiba terdengar lagu bagus!! Taylor Swift - Back To December. Apa ini lagu yang terbilang lama?? Atau masih baru?? Lupakan!! Download saja!! :D I go back

Pembicaraan Tentang .....

Mereka bicara tentang cinta Tentang kekasih baru mereka Ada yang mengagung-agungkannya Ada juga yang mesti tertatih di awal perjalanan, hingga berfikir untuk tidak melanjutkannya lagi Ada lagi yang masih berbicara tentang cinta Tentang keraguannya untuk memulai Hingga ia mesti bersembunyi dibalik hubungan kakak-adik Padahal jelas terpancar kasih dari tatapan mereka berdua Ada yang tak ingin lagi berharap pada cinta Sebab seseorang di ujung jalan sana telah ditunjuk untuknya Dengan atau tanpa cinta

Berhasil... Berhasil!! :))

saya berhasil mengganti background blog ini!! Yippie!! Setelah menguras otot dan otak selama beberapa jam, akhirnya selesai juga. Mungkin terlihat tidak menarik, tapi tak apalah... baru belajar juga... *Belajar kaccak-kaccak, maksudnya!! Saya suka sekali dengan background ini. Bukan potretan saya (jelas karna saya ada di foto itu). *Izin pakai yak!! Gambar ini dipotret oleh kak Rahma'07 (Manajer KIFO 2009-2010) saat kami dalam perjalanan ke Bulukumba untuk hunting KIFO KOSMIK UNHAS kemarin. *Saya belum posting tentang itu yak?! Maafkan sayaaaa... Gambar ini dipotret di sekitaran Bantaeng. Di poros jalan yang ada tempat semacam anjungan pantai losari di dekatnya. Bedanya, ada sedikit pantainya, ada batu-batu karang juga. Dan... ini lebih sepi (lebih menyenangkan). hhe Waktu itu kami sedang menunggu empat teman rombongan kami yang tertinggal jauh di belakang. Sekitar dua jam kami menunggunya. Bagaimana tidak, kami sudah di permulaan Jeneponto dan mereka baru berangkat dari kamp

Pergi?

Kulihat punggung itu menjauh Tak sengaja memang Tapi, melihatnya membuatku berfikir tentang seseorang Ya, saya mengenali punggung itu Sangat berharap salah mengenalinya Lalu, kulirik kaki-kaki itu Menatap cara berjalannya Sangat mengenalinya Masih berharap salah mengenalinya Ada dua warna yang membalut tubuh itu Dua warna yang bertolak belakang Dan dua warna itu menandakan kau akan segera meninggalkanku Sangat berharap kau mengenakan dua warna itu hanya karena kebetulan saja Tapi... tiba-tiba semua menjadi jelas sekarang Punggung tadi, adalah punggungmu Juga langkah kaki yang bergerak meninggalkanku Serta dua warna yang memperjelas kepergian itu Kau akan pergi... Semua punya waktu tersendiri Semua pasti akan pergi Meninggalkan kejadian kemarin Seperti hari esok yang akan meninggalkan hari ini

Sudah Bukan Waktunya :)

Setiap kejadian, punya waktunya sendiri. Akan indah pada waktunya sendiri. Agar kita mengingatnya. Setidaknya agar kita merasa 'pernah' mengalami hal yang indah juga. Tidak melulu menderita, bersedih, kesepian. Ada yang menanggapi 'saat indah' itu dengan tertawa. Menertawakan kejadian lucu yang mungkin pernah menimpa. Atau... bersedih, berharap 'saat indah' itu bisa terulang. Lalu, menangisinya sebab tersadar kalau semua 'saat indah' itu tak mungkin kembali lagi. Kau mungkin senang diperhatikan. Meski risih setiap gerak-gerikmu mengundang komentar semua orang yang ada di sekitarmu. Termasuk orang yang mungkin kau tak mengharapkan akan diperhatikan olehnya. Lalu, ketika kau tak lagi diperhatikan, dan melihat orang di depanmu mendapat perhatian yang dulu didapatkan olehmu, kau... rindu. Kau bisa menanggapinya dengan ikut memperhatikan. Atau... hanya diam menertawakan mereka. Atau... diam dan kesepian sendiri.

Masih Bodoh

Ehmmmm!! Izinkan saya menarik nafas sebelum membaca lagi tulisan itu. Menenangkan diri sebelum kembali tegang mengingat hari kemarin yang tertinggal. Tulisan itu berisikan dua kata. Satu kata kerja, satunya lagi sebuah nama. *jangan memaksaku menceritakan apa kedua kata itu Ini bukan tentang dua kata itu. Ini, tentang seseorang yang pernah mengirimkannya. Dan tanpa sengaja, saya meminta seseorang membawa kembali dua kata itu di hadapan saya. Belum saya buka saat dia membawanya. Saya masukkan langsung ke tasku. Lalu, saat baru kuletakkan di sampingku, baru kukeluarkan dari tasku, baru hendak kuraih lagi lalu membacanya, tanganku masih kurang lincah untuk meraihnya lebih dulu. Seorang teman yang duduk di sisiku meraihnya selagi saya masih bergelut dengan tali tasku yang rumit itu. Ya... kubiarkan dia membacanya lebih dulu. Toh saya akan bebas membacanya setiba di rumah nanti, kalaupun tak ada yang menghambat. Waktu bergerak, lalu membawaku pada suatu kenangan. Si teman yang membaca tadi

Sudah Kenyang!!

Kau yang baru kukenal sore tadi. Ya, sejak kau memanggilku tadi sebenarnya saya sudah senang. Sekalipun pikirku yang akan kau tanyakan adalah kenalanmu yang mungkin saja adalah kenalanku juga. Kau menyapaku, entah menanyakan apa padaku. Kuminta teman di sampingku untuk menerjemahkannya. Maaf saja, selain mataku rabun tak jelas, pendengaranku pun tak berfungsi baik diantara hunyi rintik hujan itu. Selagi memastikan, kau malah memintaku duduk di sampingmu. Awalnya, bercerita tentang jalan kita yang berbeda. Lalu, kau meyakinkanku bahwa kaummu tak semuanya jahat, yang mungkin telah didoktrinkan kaumku. *eh, kau menuduh kaumku mendoktrinku, hah?! Kuyakinkan kau bahwa kaumku bukan orang-orang seperti itu. Kaumku mengizinkanku bergaul dgn siapapun, berfikir tentang apapun. Pembicaraan berlanjut, kau memintaku terbuka dan berkata jujur apapun pertanyaanmu nanti. Oia, kau memintaku santai dan tidak tegang. *heiiii, bagaimana mungkin saya tak tegang, dipanggil mengobrol dengan seseorang yang t

Untuk Kalian yang Tak Ingin Hidup

Saya tak punya sesuatu untuk membuat kalian bertahan hidup. Tapi, setidaknya dengan ini saya ingin memberitahu kalau kalian beruntung punya hidup seperti saat ini. Meskipun kadang kalian menyesali kenapa kalian hidup seperti itu. Entah kenapa, akhir-akhir ini banyak manusia menyebalkan berlalu-lalang di kehidupan saya. Bukannya ingin mendepak mereka agar tidak bertemu dengan saya lagi. Tapi, rasanya menyebalkan saja bertemu dengan orang yang tiba-tiba berkata "Mau meka mati kurasa!" atau "Sedang mencari cara supaya bisa mati muda!" Untuk yang pertama, teman saya ini entah sedang terbelenggu masalah apa. Tiba-tiba dia menyatakan ingin dibunuh saja. Katanya, setidaknya dengan begitu dia tidak perlu menanggung dosa bunuh diri. Saya katakan saja, "Apa untungnya saya bunuh kau? Pahala tak dapat, malah dosa saya yang tambah banyak. Enak saja!!" Yang kedua, sama seperti yang tadi, saya juga tak tahu teman saya ini terseret masalah apa. Bawaannya pesimis sama hidu

Hunting Cakarrrrr w/Exist'08!! (Lima November)

Kuliah pagi lagi... Entah kenapa, para dosen sedang giatnya memindahkan kuliahnya lebih pagi. Padahal, waktu pengurusan KRS kemarin, saat bingung mengambil mata kuliah pilihan saya memilih mata kuliah yang tidak di pagi hari (jam8). Eh... semester berjalan dan beberapa dosen kompak memindahkan kuliahnya di pagi hari. Inikah karma, Tuhan? Mau tidak mau, saya harus semangat kuliah paginya!! Tiba di kampus tepat waktu. Sangat siap kuliah pagi. Tapi, ujung-ujungnya ternyata tidak kuliah. Asdos-nya lupa ada kuliah pagi itu. Setelah memastikan bahwa asdos tak masuk pagi itu, ketua kelas meminta kami pulang saja. Sesuai dengan rencana saya dan teman-teman, hari itu kami akan hunting cakar!! Setelah menunggu beberapa teman yang hendak ikut, kami segera bergegas ke lokasi hunting kami. Awalnya, kami ragu akan kemana. Ada dua pilihan, pasar terong atau pasar toddupuli. Tapi, dikarenakan tak ada yang tahu medan di pasar toddopuli, kami bertujuh (saya, Mitha, Kia, Inchy, Maya, Wilda, dan Ade

Rumah-Kampus-Warung Pempek-Rumah-Rumah-Rumaaaaaah... (empat November)

Hari ke-empat minggu ini, ternyata masih saja ada kuliah pagi yang mengganggu tidur saya. Mahasiswi yang tidak berguna!! Jadi mahasiswi, niat kuliah atau niat tidur!! Mau apalagi!! Sebagai mahasiswi yang baik, harus rajin-rajin kuliah. Meski badai ngantuk datang, itu tak boleh menghadang!! Tapi, ternyata saya belum mampu menjadi mahasiswi yang baik , yang ada saya malah telat sampai ke kampusnya!! *Lupa juga karena apa!! Mungkin seperti kemarin, laptop sedang menganggur. Selagi dalam perjalanan ke kampus, saya menerima SMS dari Mini. Katanya, dia sudah di kampus. Tapi, dia terlambat dan tidak diperbolehkan lagi untuk masuk kelas. Apalagi saya?! Maka, saat saya tiba di kampus. Dan berjalan di trotoar dekat rektorat menuju jurusan, kaki saya disengajakan melangkah lambat. Cepatpun tidak berguna!! Tiba di fakultas, saya melihat beberapa teman duduk di koridor lantai satu. Mereka yang sempat melihat kedatangan saya, keheranan melihat saya. Sebagai alasan keterlambatan saya yang keterl