Langsung ke konten utama

Hunting Cakarrrrr w/Exist'08!! (Lima November)

Kuliah pagi lagi... Entah kenapa, para dosen sedang giatnya memindahkan kuliahnya lebih pagi. Padahal, waktu pengurusan KRS kemarin, saat bingung mengambil mata kuliah pilihan saya memilih mata kuliah yang tidak di pagi hari (jam8). Eh... semester berjalan dan beberapa dosen kompak memindahkan kuliahnya di pagi hari. Inikah karma, Tuhan?

Mau tidak mau, saya harus semangat kuliah paginya!! Tiba di kampus tepat waktu. Sangat siap kuliah pagi. Tapi, ujung-ujungnya ternyata tidak kuliah. Asdos-nya lupa ada kuliah pagi itu. Setelah memastikan bahwa asdos tak masuk pagi itu, ketua kelas meminta kami pulang saja.

Sesuai dengan rencana saya dan teman-teman, hari itu kami akan hunting cakar!! Setelah menunggu beberapa teman yang hendak ikut, kami segera bergegas ke lokasi hunting kami. Awalnya, kami ragu akan kemana. Ada dua pilihan, pasar terong atau pasar toddupuli. Tapi, dikarenakan tak ada yang tahu medan di pasar toddopuli, kami bertujuh (saya, Mitha, Kia, Inchy, Maya, Wilda, dan Ade memutuskan ke pasar terong. Vivi dan Fheny nyusul kemudian ke pasar.

Setiba disana, teman-teman tampaknya sangat bersemangat mengobok-obok pakaian cakar itu. Demi mencari benda bagus dan memuaskan. Saya?? berhubung baru pertama kali mengikuti agenda beginian, jadi kikuk melihat mereka. Alhasil, saya mendapat tiga potong pakaian dan satu ransel cewek. Ransel yang memang saya incar. Sebab, aneh saja melihat diri saya kadang berpakaian sedikit feminim, tapi tetap dengan ransel hijau saya yang sangat tidak nyambung itu!!

Wuahhh.. teman-teman saya kalap disana!! Ada yang beli tas sampai dua macam, ada yang beli pakaian sampai 8 potong. Itu yang setahu saya, entah yang lainnya. Hal ini bisa saja karena mereka memang sedang membutuhkan benda-benda itu, mereka doyan cakar (seperti Vivi yang paling bersemangat pagi itu), atau mereka memang benar-benar kalap!!

Kalau yang seperti saya, yang hanya membeli sedikit, bisa jadi memang tidak doyan. Atau, bisa juga karena menemukan barang yang dicari tapi tidak suka, atau mungkin tidak biasa melakukannya (jadi kurang lincah). Tapi, ada yang lebih parah dari saya, dan hanya membeli dua porong pakaian saja, Maya!!

Bagi kalian yang doyan nyari cakar, selamat mencari barang yang Anda inginkan. Bagi Anda yang tidak doyan, selamat jua!! ( terserah untuk apa). Dan bagi Anda yang baru doyan, selamat belajar nyari cakar yang baik!!

Oia, ini postingan terakhir saya minggu ini tentang kegiatan sehari-hari yang ajaib ini. Sabtu dan Minggu saya gunakan untuk menyusun dan posting tulisan ini. Eh, masuk Senin juga dehhh!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas di Luar Kebiasaan

 Halo, saya Rizka. Seorang istri dan ibu dari sepasang putra dan putri yang lagi lucu-lucunya. Dua anak cukup? Biasanya, keseharian saya hanyalah mengurus rumah tangga. Seperti ibu muda biasanya. Yang kemudian selama lebih dari setahun belakangan, mencoba beraktivitas di luar kebiasaan. Ini tak mudah, meskipun sekarang lebih mudah rasanya. Kenapa? Ada dua kenapa dan kenapa.  Kenapa saya masih menginginkan aktivitas lain di luar kebiasaan menjadi ibu rumah tangga? Saya mungkin masih bisa leyeh-leyeh di rumah. Menikmati empuknya pembaringan serta hembusan angin dari kipas angin listrik di sudut kamar, atas nama istirahat sejenak. Dari kesibukan memenuhi kebutuhan suami dan anak-anak saya. Tapi, seorang yang sangat bisa menikmati waktu santai dengan begitu seriusnya, juga sangat bisa bosan. Jadi, intinya adalah kebosanan itu sendiri. Yang bahkan semua cara untuk membunuh rasa bosan ini, sudah jadi aktivitas yang membosankan.  Bukan saya tak mencintai suami dan anak-anakku t...

Kehilangan, Sebuah Fase Hidup

Kehilangan adalah bagian akhir dari proses memiliki sesuatu. Atau, melepas sesuatu yang pernah kau sebut punyamu. Punyaku. Punya kita. Setidaknya, kehilangan ini hadir dalam bentuk perasaan. Seperti kutipan lirik lagu yang Letto punya, "Rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya." Kehilangan bisa berarti berakhirnya kehidupan yang pernah kita bangun bersama. Atau juga, berarti memulai kehidupan yang baru, dengan orang-orang lainnya.  Saya pernah kehilangan. Sering. Dan seringnya tak punya nyali untuk meminta kembali apa yang pernah saya miliki itu kembali. Nyali atau sekedar gengsi? Bagi saya, meninggalkanku berarti kau kehilanganku. Tak ada jalan kembali. Rasaku tak akan pernah sama ketika kau kembali memilihku. Karena saya tak akan terima kau memilihku setelah pernah meninggalkanku ketika saya memilihmu dulu. Mengerti? Saya pun tak mengerti kenapa bisa jadi seperti itu. Sekarang, saya tak sedang bercerita tentang kau dan kau yang ternyata kem...

Perempuan Tangguh

Pernah saya dan beberapa teman mendapat julukan ini. bersama tiga teman seangkatan di kampus dan dua kakak di sana. Agak beresiko memang, dengan kata-kata itu. Karena sesungguhnya kami (sepertinya) hanyalah mencoba terlihat tangguh. Kami juga bukan superhero yang harus membantu kaum yang lemah. Apalah kami yang membantu diri sendiri saja sudah sulit. Atau itu hanya perasaanku saja. Pada akhirnya mereka jadi tangguh dengan cara mereka sendiri. Semoga aku pun sama. Update 2019... Tak semua dari mereka masih dekat denganku sekarang ini. Secara komunikasi, hanya dua dari mereka. Secara fisik, tak satu pun dari mereka dengan mudah kutemui saar ini. Apa jadinya kami kalau bertemu lagi? Mungkin akan mudah meski hanya bertanya kabar terkini tentang keadaan kami masing-masing. Agak merindukan mereka... Merindukan rasa tangguh seolah kami benar-benar tangguh Karena sesungguhnya saya hanya sedang rapuh saat ini Mungkin sedikit atmosfer di antara mereka bisa menularkan ketangguhan ...