Langsung ke konten utama

Pergerakan (Mendekatkan atau Menjauhkan)

Hidup itu tentang pergerakan
Kita tak pernah tepat berada di titik yang sama
Semua bergerak seiring waktu yang berdetak
Lengser, bergeser menjauh

Kadang kita berjalan searah
Melangkah bersama hingga merasa sangat dekat
Tanpa pernah ada bayangan untuk terpisah

Tapi, kenyataan tak pernah sama
Beberapa alasan datang
memaksa salah satu di antara kita mengubah arah
Lalu, kedekatan itu menjadi hal yang ingin terlupakan

Ya... hidup itu tentang pergerakan
Waktu kadang membuat kita dekat, lalu berjauhan
Seperti kebutaan kita akan esok hari,
kita jauh tanpa tahu bisa mengulang kedekatan itu kembali

Komentar

  1. gerak adalah perpindahan dari titik A ke titik B

    really love this post kak rizka :D

    BalasHapus
  2. diketahui:
    kecepatan (v) = 50 cm/s
    waktu tempuh (t) = beberapa bulan

    ditanyakan:
    jarak dari titik A ke B (a) = ?
    Waktu yg harus ditempuh jika ingin kembali ke titik A (t2) = ?



    **mulai gila**

    Hhe..
    Makasih suka cinta sy.. Eh, postingan sy.. :))

    BalasHapus
  3. salah jurusan ki kak rizka...
    di fisika ini seharusnya...heheheh

    mantap tapinya...so inspiratif

    BalasHapus
  4. Sy suka fisika!!
    Apa daya otak tak smpai kesitu.. Minat dan nilai yg tertera di rapor berbanding terbalik, tidak searah.. :))
    hhe.. Makasih, kak..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas di Luar Kebiasaan

 Halo, saya Rizka. Seorang istri dan ibu dari sepasang putra dan putri yang lagi lucu-lucunya. Dua anak cukup? Biasanya, keseharian saya hanyalah mengurus rumah tangga. Seperti ibu muda biasanya. Yang kemudian selama lebih dari setahun belakangan, mencoba beraktivitas di luar kebiasaan. Ini tak mudah, meskipun sekarang lebih mudah rasanya. Kenapa? Ada dua kenapa dan kenapa.  Kenapa saya masih menginginkan aktivitas lain di luar kebiasaan menjadi ibu rumah tangga? Saya mungkin masih bisa leyeh-leyeh di rumah. Menikmati empuknya pembaringan serta hembusan angin dari kipas angin listrik di sudut kamar, atas nama istirahat sejenak. Dari kesibukan memenuhi kebutuhan suami dan anak-anak saya. Tapi, seorang yang sangat bisa menikmati waktu santai dengan begitu seriusnya, juga sangat bisa bosan. Jadi, intinya adalah kebosanan itu sendiri. Yang bahkan semua cara untuk membunuh rasa bosan ini, sudah jadi aktivitas yang membosankan.  Bukan saya tak mencintai suami dan anak-anakku t...

Rumahku Indonesia VS Darurat Covid-19

Ada yang tak biasa tentang keadaan sekarang ini. Negeriku Indonesia bersama dunia sedang berjuang melawan virus corona atau Covid-19 sejak akhir tahun 2019 lalu. Indonesia sendiri baru diliputi kepanikan tentangnya di awal Maret 2020. Ketika bapak Jokowi, presiden kita, mengumumkan dua orang di antara kita sudah terdampak virus ini.  Hari ini, menjelang akhir Maret 2020. Saya pribadi mendadak diserang sakit kepala teramat sangat. Setelah sore harinya  WA pribadi dan grup saya geger dikarenakan Prof. Idrus Paturusi, Rektor Kampus UNHAS pada masanya, termasuk dalam 13 orang positif Covid-19 di SulSel per 25 Maret 2020 ini. Seseorang seperti beliau pun sudah terdampak. Bersama 12 orang lainnya, yang bisa saja adalah mereka yang ditemui di keseharian kita. Semoga mereka lekas pulih, dan badai virus ini segera berlalu. Saya mengkhawatirkan banyak hal. Terutama, keluarga dan kerabat, pastinya. Yang mana, setelah menikah dan hidup dengan keluarga kecilku sendiri, saya tak lagi...

"Apa Mimpimu?"

Banyak yang bertanya, "Apa masalahmu sampai lama begini kelar kuliahnya?" Yakin mau tahu? Karena jujur saja, saya sendiri tak banyak berpikir soal itu. Atau lebih tepatnya, saya tak banyak berpikir lagi selama tiga tahun belakangan. Kalau hidup ini bagaikan aliran sungai yang bermuara entah kemana, maka saya sudah hanyut di dalamnya. Tanpa sedikitpun usaha untuk memilih hendak bersinggah kemana. Saya punya seorang teman, yang sebenarnya bisa disebut motivator dan memahami psikologi seseorang. Satu waktu dia menanyakan satu hal yang kemudian menjerat kami dalam pembicaraan panjang dan dalam. Dari sini saya juga tersadar, kau tidak akan teringat kalau kau sudah melupakan sesuatu kalau tak ada yang menanyakannya. "Apa mimpimu?" Saya sendiri tak lagi mengandalkan mimpi untuk membuat hidupku bertahan. Sebut saja dia sudah hancur. Saya tak punya tujuan, dan ini serius. Saya pernah bermimpi menjadi seorang penulis. Lalu dia menghilang dengan sendirinya. Saya juga ta...