Satu...
Berjam-jam menanti kehadiranmu Kamis itu. Apalagi saat seorang teman menjanjikan kedatanganmu. Tapi, yang kudapati hanya leher yang pegal sebab terus mencarimu, celingak-celinguk, kiri-kanan.
Dua...
Berjam-jam menanti sapaanmu dari akun ym yang hanya berisi kau dan beberapa orang penting lainnya. Hanya sedikit yang kuperlukan. Sapaan. Sekedar menanyakan kabarku. Meski tujuanku selanjutnya adalah berbalik menanyakan kabarmu yang sangat ingin kuketahui itu.
Tiga...
Sementara ini, dua jam menanti sapaanmu (lagi) di chat fb. Biasanya akan kutinggal hal itu ketika melihat namamu disana. Sekarang, biarlah aku menantimu lagi sebentar. Sebagai yang terakhir dari setiap penantian kosong yang sudah tiga tahun ini berlaku bagiku.
Ada baiknya kejadian kemarin hanya menjadi salah satu penyusun diriku hari ini. Tak untuk kukenang lagi sebagai pengharapanku ke depannya. Bukankah terus berharap pada hari kemarin sama saja menyia-nyiakan hariku saat ini?? Juga hari ke depan yang seharusnya menjadi tempatku menggantung mimpi, lalu meraihnya?? Bukan dengan terus mengingat kemarin, mengingatmu.
Ada baiknya hari ini terjadi. Tanpa harus ada yang menjadi orang ketiga. Meski dia sudah tak lagi milikmu. Dan orang yang menjadi alasanku menjaga hati juga belum pasti akan bersamaku. Ya, menjaga hati saja. Untuknya, bukan untukmu...
Berjam-jam menanti kehadiranmu Kamis itu. Apalagi saat seorang teman menjanjikan kedatanganmu. Tapi, yang kudapati hanya leher yang pegal sebab terus mencarimu, celingak-celinguk, kiri-kanan.
Dua...
Berjam-jam menanti sapaanmu dari akun ym yang hanya berisi kau dan beberapa orang penting lainnya. Hanya sedikit yang kuperlukan. Sapaan. Sekedar menanyakan kabarku. Meski tujuanku selanjutnya adalah berbalik menanyakan kabarmu yang sangat ingin kuketahui itu.
Tiga...
Sementara ini, dua jam menanti sapaanmu (lagi) di chat fb. Biasanya akan kutinggal hal itu ketika melihat namamu disana. Sekarang, biarlah aku menantimu lagi sebentar. Sebagai yang terakhir dari setiap penantian kosong yang sudah tiga tahun ini berlaku bagiku.
Ada baiknya kejadian kemarin hanya menjadi salah satu penyusun diriku hari ini. Tak untuk kukenang lagi sebagai pengharapanku ke depannya. Bukankah terus berharap pada hari kemarin sama saja menyia-nyiakan hariku saat ini?? Juga hari ke depan yang seharusnya menjadi tempatku menggantung mimpi, lalu meraihnya?? Bukan dengan terus mengingat kemarin, mengingatmu.
Ada baiknya hari ini terjadi. Tanpa harus ada yang menjadi orang ketiga. Meski dia sudah tak lagi milikmu. Dan orang yang menjadi alasanku menjaga hati juga belum pasti akan bersamaku. Ya, menjaga hati saja. Untuknya, bukan untukmu...
As'kum.
BalasHapusKpada yg berminat nak teruskan jua dlm bidang penjagaan kucing, sila tabahkan hati dan kali ni, berikan ia penjagaan sempurna melalui sini:
Penjagaan Kucing dlm Kenangan
Semoga berjaya. Tq.