Saya pikir, Hari Raya Idul Fitri adalah saat dimana silaturahmi kita semua kembali membaik. Bermaaf-maafan, mula dari NOL kembali. Biasanya itu ditandai dengan bersalamannya kita dengan seseorang. Itu dulu... akhir-akhir ini kebiasaan itu menjadi jarang dilakukan lagi. Ada yang mengucapkan lewat kartu lebaran, sekedar SMS, telepon, atau via jejaring sosial.
Sayang, tak satupun dari cara itu bisa meleburkan kedinginan hati kita. Saya tahu, bukan saya yang seharusnya menunggumu datang, hadir di rumah seperti tahun-tahun kemarin. Seharusnya saya yang menghampiri kediamanmu, seperti layaknya yang muda menghormati yang tua.
Tapi, kenapa kebiasaan itu tak lagi berulang? Kau memintaku mengunjungi rumahmu. Sementara kau tahu saya tak mungkin melakukannya. Sebab saya tahu, kau mungkin saja akan meminta saya bersalaman dengan orang yang teramat saya benci. Kumohon mengertilah...
Hatiku takkan seputih apapun yang paling putih. Selalu ada noda hitam disana. Salah satunya, amarah dan dendamku pada satu orang. Belum siap rasanya bersalaman, mohon maaf lahir batin, meski sekedar basa-basi
Berharap bisa sesegera mungkin, bersalaman denganmu, sungkeman denganmu, memelukmu lagi, merasakan usapan tanganmu di kepalaku, mendengar nasihatmu secara langsung lagi. Semoga bisa… Amin…
Sayang, tak satupun dari cara itu bisa meleburkan kedinginan hati kita. Saya tahu, bukan saya yang seharusnya menunggumu datang, hadir di rumah seperti tahun-tahun kemarin. Seharusnya saya yang menghampiri kediamanmu, seperti layaknya yang muda menghormati yang tua.
Tapi, kenapa kebiasaan itu tak lagi berulang? Kau memintaku mengunjungi rumahmu. Sementara kau tahu saya tak mungkin melakukannya. Sebab saya tahu, kau mungkin saja akan meminta saya bersalaman dengan orang yang teramat saya benci. Kumohon mengertilah...
Hatiku takkan seputih apapun yang paling putih. Selalu ada noda hitam disana. Salah satunya, amarah dan dendamku pada satu orang. Belum siap rasanya bersalaman, mohon maaf lahir batin, meski sekedar basa-basi
Berharap bisa sesegera mungkin, bersalaman denganmu, sungkeman denganmu, memelukmu lagi, merasakan usapan tanganmu di kepalaku, mendengar nasihatmu secara langsung lagi. Semoga bisa… Amin…
Komentar
Posting Komentar