Langsung ke konten utama

Perjalanan NURANI KOSMIK 2012 (1)

Berkunjung ke tempat yang baru memang sangat menyenangkan. Rasa penasaran bisa membuatmu terlalu bersemangat. Kau bahkan sampai lupa menyiapkan diri dengan kondisi terbaikmu. Kurang istirahat padahal tahu kalau beberapa hari ke depan waktu istirahat otomatis berkurang. Pasti!

Ya, beberapa hari kemarin saya sempat mengikuti NURANI KOSMIK adik-adik 2012. :) Ini semacam Bina Akrab kalau di tempat lain. Kami menyebutnya NURANI (Nuansa Radikal dan Unik). Menyenangkan! Meski juga harus dibayar dengan beberapa perjuangan. ;) Tak apalah. Setidaknya, ada lagi pengalaman luar biasa yang bisa saya ikuti bersama KOSMIK. :D

Mulai dari... Packing!
Sehari sebelum NURANI berlangsung, saya masih belum mengabari orang serumah kalau saya akan menginap tiga hari ke depan di Lannying Agrowisata, Bantaeng, yang menjadi lokasi NURANI. Ibu saya sedang sibuk sampai saya lupa meminta izin kembali untuk pergi waktu itu. Kebiasaan saya, memang meminta izin jauuuuuuuh hari sebelum kegiatan berlangsung. Jadilah saya perlu bertanya kembali tentang izin waktu itu. Alhamdulillah, dapat izin. ;)

Pengepakan barang yang akan saya bawa, dimulai sejak sore. Membawa beberapa pakaian tebal karena katanya lokasinya bersuhu dingin. Serta beberapa perlengkapan lainnya. Packing belum selesai, ketika saya mendapat panggilan seorang teman untuk ke sekretariat MABA yang bertempat di rumah Hajir (K'11). Bukan untuk keperluan NURANI yang panitia juga pesertanya adalah MABA 2012. Tapi, untuk keperluan FIGUR (Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikal). Rangkaian Sosialisasi Almamater di KOSMIK selain NURANI. Beberapa jam disana, saya kemudian pulang jam 1 malam. Kebiasaan yang kembali terulang sejak terakhir sembilan bulan kemarin, waktu masih menjadi pengurus. :D

Packing dilanjutkan dan baru berakhir pada jam 3 subuh. (: Ransel saya jadi begitu gemuk. Padahal hanya bermaksud membawa barang seperlunya. Saya memang selalu ribet soal membawa barang kemana-mana. -_- Setelah itu tidur dan terbangun agak siang. Lalu ke kampus mengurus beberapa keperluan. Sambil membawa ransel yang penuh. Dan menunggu pemberangkatan ke lokasi NURANI yang saat itu entah penampakannya bagaimana. :D



Masih akan berlanjut... :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas di Luar Kebiasaan

 Halo, saya Rizka. Seorang istri dan ibu dari sepasang putra dan putri yang lagi lucu-lucunya. Dua anak cukup? Biasanya, keseharian saya hanyalah mengurus rumah tangga. Seperti ibu muda biasanya. Yang kemudian selama lebih dari setahun belakangan, mencoba beraktivitas di luar kebiasaan. Ini tak mudah, meskipun sekarang lebih mudah rasanya. Kenapa? Ada dua kenapa dan kenapa.  Kenapa saya masih menginginkan aktivitas lain di luar kebiasaan menjadi ibu rumah tangga? Saya mungkin masih bisa leyeh-leyeh di rumah. Menikmati empuknya pembaringan serta hembusan angin dari kipas angin listrik di sudut kamar, atas nama istirahat sejenak. Dari kesibukan memenuhi kebutuhan suami dan anak-anak saya. Tapi, seorang yang sangat bisa menikmati waktu santai dengan begitu seriusnya, juga sangat bisa bosan. Jadi, intinya adalah kebosanan itu sendiri. Yang bahkan semua cara untuk membunuh rasa bosan ini, sudah jadi aktivitas yang membosankan.  Bukan saya tak mencintai suami dan anak-anakku t...

Kehilangan, Sebuah Fase Hidup

Kehilangan adalah bagian akhir dari proses memiliki sesuatu. Atau, melepas sesuatu yang pernah kau sebut punyamu. Punyaku. Punya kita. Setidaknya, kehilangan ini hadir dalam bentuk perasaan. Seperti kutipan lirik lagu yang Letto punya, "Rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya." Kehilangan bisa berarti berakhirnya kehidupan yang pernah kita bangun bersama. Atau juga, berarti memulai kehidupan yang baru, dengan orang-orang lainnya.  Saya pernah kehilangan. Sering. Dan seringnya tak punya nyali untuk meminta kembali apa yang pernah saya miliki itu kembali. Nyali atau sekedar gengsi? Bagi saya, meninggalkanku berarti kau kehilanganku. Tak ada jalan kembali. Rasaku tak akan pernah sama ketika kau kembali memilihku. Karena saya tak akan terima kau memilihku setelah pernah meninggalkanku ketika saya memilihmu dulu. Mengerti? Saya pun tak mengerti kenapa bisa jadi seperti itu. Sekarang, saya tak sedang bercerita tentang kau dan kau yang ternyata kem...

Perempuan Tangguh

Pernah saya dan beberapa teman mendapat julukan ini. bersama tiga teman seangkatan di kampus dan dua kakak di sana. Agak beresiko memang, dengan kata-kata itu. Karena sesungguhnya kami (sepertinya) hanyalah mencoba terlihat tangguh. Kami juga bukan superhero yang harus membantu kaum yang lemah. Apalah kami yang membantu diri sendiri saja sudah sulit. Atau itu hanya perasaanku saja. Pada akhirnya mereka jadi tangguh dengan cara mereka sendiri. Semoga aku pun sama. Update 2019... Tak semua dari mereka masih dekat denganku sekarang ini. Secara komunikasi, hanya dua dari mereka. Secara fisik, tak satu pun dari mereka dengan mudah kutemui saar ini. Apa jadinya kami kalau bertemu lagi? Mungkin akan mudah meski hanya bertanya kabar terkini tentang keadaan kami masing-masing. Agak merindukan mereka... Merindukan rasa tangguh seolah kami benar-benar tangguh Karena sesungguhnya saya hanya sedang rapuh saat ini Mungkin sedikit atmosfer di antara mereka bisa menularkan ketangguhan ...