Rasanya tetap sakit saat melihatmu bermain dengan yang lain. Ketika bukan aku yang menjadi perhatianmu. Waktu tak hanya aku yang dijaga olehmu. Apa ini?! Tak mungkin kembali suka kan? Apa tak cukup usahaku selama sembilan bulan untuk melupakan rasaku? Berhasil... Tapi, ketika rutinitas kembali mempertemukan kita. Rasa itu hadir lagi. ARGH!!
Temanku bilang, "Kembali ke masa lalu berarti mengulang kesalahan yang sama."
Ya, aku tahu. Tak seharusnya kupercayai kata-katanya. Toh dia kembali lagi dengan kekasih lamanya yang sudah pernah membuatnya nyaris menangis darah.
Tak seharusnya rasa itu kembali lagi. Merusak segala pusat konsentrasiku. Mengaburkan titik fokusku. Mendinginkan hati sampai rasanya begitu menyakitkan. Kau tak perlu tahu itu. Aku hanya perlu belajar melewati waktuku dengan tak menganggapmu istimewa. Kita memang tak pernah istimewa, bukan? :)
Temanku bilang, "Kembali ke masa lalu berarti mengulang kesalahan yang sama."
Ya, aku tahu. Tak seharusnya kupercayai kata-katanya. Toh dia kembali lagi dengan kekasih lamanya yang sudah pernah membuatnya nyaris menangis darah.
Tak seharusnya rasa itu kembali lagi. Merusak segala pusat konsentrasiku. Mengaburkan titik fokusku. Mendinginkan hati sampai rasanya begitu menyakitkan. Kau tak perlu tahu itu. Aku hanya perlu belajar melewati waktuku dengan tak menganggapmu istimewa. Kita memang tak pernah istimewa, bukan? :)
Komentar
Posting Komentar