Kau mungkin terkejut jika kujelaskan ini padamu
Sekedar untuk menjawab 'cinta buta'
yang sempat kau katakan tentang rasaku
Tidak! Ini bukan 'cinta buta'
Aku sadar betul banyak hal yang bisa membuat rasaku hilang
Hanya saja coba kupertahankan,
dengan dalih tak ingin kau menyesal kemudian
Tapi... ya, sudahlah! Berlalu... :)
Seketika rasa itu ada. Instant!
Tepat di hari kedua mengenalmu. Kali pertama kau membangunkan tidurku. Setelah sempat berbagi cerita denganmu. Juga saat kau dan aku berusaha dipasangkan oleh teman-teman kita. Bodohnya, aku hanyut. Merasa tak ada yang salah. Membiarkan mereka melanjutkan semuanya sesuka hati mereka.
Ternyata salah...
Membiarkan mereka membuatku berani berharap lebih. Menganggap kau juga merasa. Mengabaikan segala hal yang menandakan kau tak ada di jalan yang sama. Menolak segala anggapan buruk tentangmu. Menjagamu. Memberi perhatian lebih. Hanya agar kau tidak terluka. Hanya agar bukan kau yang tersakiti. Seolah sudah lama denganmu. Seolah akan terus bersamamu.
BOOM!
Kita mulai jauh. Kita mulai terpisah. Bukan lagi itu yang kita butuh. Kau dengannya. Aku denganmu, meski tak ada kau di sisiku. Menunggumu berbalik. Kembali ke arahku untuk jalan kembali bersamamu. Kau tak datang. Mempertegas bahwa kau untuknya saja. Tanpa memberiku sedikit kesempatan untuk mengubah keadaan. Aku menegarkan diri. Menerima kenyataan yang tak selalu sejalan dengan keinginan. Melapangkan hati.
Cheers!!!:)
Seperti pada kali pertama rasa itu tiba... seketika semuanya kembali. Kau bukan siapa-siapa lagi. Terlalu singkat? Seperti pada proses semuanya dimulai. Tak butuh waktu banyak. Begitulah saat membiarkannya berakhir. Sulit? Tidak juga. Mungkin karena waktu yang membuatnya bergejolak. Waktu juga yang membuatnya padam. Waktu yang membuatnya senang terlalu cepat, sakit dalam waktu yang tak lama, dan pulih sesegera mungkin. Tiba-tiba saja. SEKETIKA!
Sekedar untuk menjawab 'cinta buta'
yang sempat kau katakan tentang rasaku
Tidak! Ini bukan 'cinta buta'
Aku sadar betul banyak hal yang bisa membuat rasaku hilang
Hanya saja coba kupertahankan,
dengan dalih tak ingin kau menyesal kemudian
Tapi... ya, sudahlah! Berlalu... :)
Seketika rasa itu ada. Instant!
Tepat di hari kedua mengenalmu. Kali pertama kau membangunkan tidurku. Setelah sempat berbagi cerita denganmu. Juga saat kau dan aku berusaha dipasangkan oleh teman-teman kita. Bodohnya, aku hanyut. Merasa tak ada yang salah. Membiarkan mereka melanjutkan semuanya sesuka hati mereka.
Ternyata salah...
Membiarkan mereka membuatku berani berharap lebih. Menganggap kau juga merasa. Mengabaikan segala hal yang menandakan kau tak ada di jalan yang sama. Menolak segala anggapan buruk tentangmu. Menjagamu. Memberi perhatian lebih. Hanya agar kau tidak terluka. Hanya agar bukan kau yang tersakiti. Seolah sudah lama denganmu. Seolah akan terus bersamamu.
BOOM!
Kita mulai jauh. Kita mulai terpisah. Bukan lagi itu yang kita butuh. Kau dengannya. Aku denganmu, meski tak ada kau di sisiku. Menunggumu berbalik. Kembali ke arahku untuk jalan kembali bersamamu. Kau tak datang. Mempertegas bahwa kau untuknya saja. Tanpa memberiku sedikit kesempatan untuk mengubah keadaan. Aku menegarkan diri. Menerima kenyataan yang tak selalu sejalan dengan keinginan. Melapangkan hati.
Cheers!!!:)
Seperti pada kali pertama rasa itu tiba... seketika semuanya kembali. Kau bukan siapa-siapa lagi. Terlalu singkat? Seperti pada proses semuanya dimulai. Tak butuh waktu banyak. Begitulah saat membiarkannya berakhir. Sulit? Tidak juga. Mungkin karena waktu yang membuatnya bergejolak. Waktu juga yang membuatnya padam. Waktu yang membuatnya senang terlalu cepat, sakit dalam waktu yang tak lama, dan pulih sesegera mungkin. Tiba-tiba saja. SEKETIKA!
Komentar
Posting Komentar