Langsung ke konten utama

Hal-hal Aneh Menyerang!

Dulu dia pernah berpikir salah tentang beberapa hal ini. Itu ketika dia belum mengalaminya dan hanya menghakimi mereka yang merasakannya. Mungkin ini yang disebut pembalasan. Hal-hal yang diingkarinya dan dianggap aneh sebelumnya, malah berbalik menyerangnya. -_-

*CINLOK KKN
Dia menganggap ini hal yang aneh. Bagaimana bisa? Bagaimana mungkin?
Sebelum berangkat KKN pun saat teman-teman memperingatkan, "Awas CINLOK!"
Dia hanya berkata, "Ah, nda ji pasti itu. Janganmi lagi bilang. Nda ji! Nda akan!!!"
Dan? Termakan omongan sendiri. Bagaimana mungkin kau tidak akan merasakan apa-apa padanya yang kau lihat setiap hari, sejak terbangun hingga tertidur lagi, setiap harinya selama dua bulan? Tapi, itu cerita kemarin. Setidaknya dia tahu dan akan lebih hati-hati lagi menjaga bicaranya. :D

*Dua orang kekasih, yang bertengkar hebat bahkan nyaris putus, bisa berbaikan lagi seolah tak ada apa-apa.
:/ Kenapa bisa?
Dulu dia sangat heran akan hal ini. Ketika melihat orang-orang di sekitarnya bertengkar dengan pasangannya, seringkali dia menganggap lebih baik mereka putus saja. Daripada kembali berkasih tapi ujung-ujungnya bertengkar lagi. Tidak lelahkah?
Lalu? Dia merasakannya kemarin. -_- Saat masalah datang sampai dia benar-benar membenci orang itu. Entah kenapa, amarahnya hilang begitu saja ketika melihat lagi wajah orang itu, mendengar suaranya, dan menikmati senyumnya. Aaaaah! Sebuah rasa hadir dan membuatnya lupa akan hal yang membuatnya tidak senang. Tiba-tiba saja dunianya membaik kembali. Seolah tak ada lagi yang perlu dipermasalahkan. :)

*Orang yang sedang jatuh cinta akan menomorduakan hal lainnya
Dia pernah terkena "sindrom teman punya pacar". dimana efeknya adalah dia akan otomatis tidak lagi dipedulikan oleh temannya. Sekalipun itu teman dekatnya. Bukan hanya temannya, semua orang di sekitarnya pun begitu. Bagaimana bisa dunia seseorang hanya dipenuhi oleh rasa itu tanpa memperhatikan lagi dunia di sekelilingnya.
Kemudian? Dia jatuh cinta. Merasakan hal yang memenuhi dunianya. Membuatnya melupakan banyak hal. Bahkan untuk menghubungi kerabat dekatnya sesering mungkin. Melupakan kewajiban lainnya di tempat yang terpisah. Juga melupakan hal-hal kecil di kesehariannya. Cinta memang bisa membuat lupa. -_-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas di Luar Kebiasaan

 Halo, saya Rizka. Seorang istri dan ibu dari sepasang putra dan putri yang lagi lucu-lucunya. Dua anak cukup? Biasanya, keseharian saya hanyalah mengurus rumah tangga. Seperti ibu muda biasanya. Yang kemudian selama lebih dari setahun belakangan, mencoba beraktivitas di luar kebiasaan. Ini tak mudah, meskipun sekarang lebih mudah rasanya. Kenapa? Ada dua kenapa dan kenapa.  Kenapa saya masih menginginkan aktivitas lain di luar kebiasaan menjadi ibu rumah tangga? Saya mungkin masih bisa leyeh-leyeh di rumah. Menikmati empuknya pembaringan serta hembusan angin dari kipas angin listrik di sudut kamar, atas nama istirahat sejenak. Dari kesibukan memenuhi kebutuhan suami dan anak-anak saya. Tapi, seorang yang sangat bisa menikmati waktu santai dengan begitu seriusnya, juga sangat bisa bosan. Jadi, intinya adalah kebosanan itu sendiri. Yang bahkan semua cara untuk membunuh rasa bosan ini, sudah jadi aktivitas yang membosankan.  Bukan saya tak mencintai suami dan anak-anakku t...

Kehilangan, Sebuah Fase Hidup

Kehilangan adalah bagian akhir dari proses memiliki sesuatu. Atau, melepas sesuatu yang pernah kau sebut punyamu. Punyaku. Punya kita. Setidaknya, kehilangan ini hadir dalam bentuk perasaan. Seperti kutipan lirik lagu yang Letto punya, "Rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya." Kehilangan bisa berarti berakhirnya kehidupan yang pernah kita bangun bersama. Atau juga, berarti memulai kehidupan yang baru, dengan orang-orang lainnya.  Saya pernah kehilangan. Sering. Dan seringnya tak punya nyali untuk meminta kembali apa yang pernah saya miliki itu kembali. Nyali atau sekedar gengsi? Bagi saya, meninggalkanku berarti kau kehilanganku. Tak ada jalan kembali. Rasaku tak akan pernah sama ketika kau kembali memilihku. Karena saya tak akan terima kau memilihku setelah pernah meninggalkanku ketika saya memilihmu dulu. Mengerti? Saya pun tak mengerti kenapa bisa jadi seperti itu. Sekarang, saya tak sedang bercerita tentang kau dan kau yang ternyata kem...

Perempuan Tangguh

Pernah saya dan beberapa teman mendapat julukan ini. bersama tiga teman seangkatan di kampus dan dua kakak di sana. Agak beresiko memang, dengan kata-kata itu. Karena sesungguhnya kami (sepertinya) hanyalah mencoba terlihat tangguh. Kami juga bukan superhero yang harus membantu kaum yang lemah. Apalah kami yang membantu diri sendiri saja sudah sulit. Atau itu hanya perasaanku saja. Pada akhirnya mereka jadi tangguh dengan cara mereka sendiri. Semoga aku pun sama. Update 2019... Tak semua dari mereka masih dekat denganku sekarang ini. Secara komunikasi, hanya dua dari mereka. Secara fisik, tak satu pun dari mereka dengan mudah kutemui saar ini. Apa jadinya kami kalau bertemu lagi? Mungkin akan mudah meski hanya bertanya kabar terkini tentang keadaan kami masing-masing. Agak merindukan mereka... Merindukan rasa tangguh seolah kami benar-benar tangguh Karena sesungguhnya saya hanya sedang rapuh saat ini Mungkin sedikit atmosfer di antara mereka bisa menularkan ketangguhan ...