Langsung ke konten utama

Lagi-lagi Memulai Kembali

Saya kembali lagi berniat mengisi blog ini. Setelah kemarin sempat tergoyahkan oleh pendapat beberapa teman. Ya, saya sangat mudah terpengaruh. Saya lalu menganggap semua yang tertuliskan kemarin adalah kebodohan.

Saya ditegur beberapa teman. Katanya, blog ini hanya berisikan curahan hati. Mungkin tak banyak berguna. Tapi, bukankah pernah saya katakan, "beginilah diriku"? Ya, seharusnya saya tak lupa itu. Ini memang diri saya. Dan tak seharusnya juga saya tidak menganggap teguran beberapa teman itu tak penting. Seharusnya itu malah menjadi pemicu agar blog ini tak melulu berisikan curahan hati. Maaf, saya melupakan itu.

Dan... disinilah saya. Kembali hadir setelah sempat merubah alamat dan mengatur sedemikian rupa, agar blog ini kemarin hanya bisa dilihat oleh saya sendiri. Hhe. Andai saya tahu dari dulu kalau cara itu ada, takkan saya hapus blog yang terdahulu. Saya juga sempat membuat Semut Hijau yang lain. Tapi, kalau dipikir-pikir, sehati-hati apapun saya memasukkan tulisan saya di dalamnya. Pasti akan ada hari dimana tulisan yang berisi curahan hati kembali memenuhi blog tersebut. Agak ribet juga, sebenarnya. Bersusah-payah membuat yang baru, padahal isinya sama saja dengan yang ini. Lebih baik yang ini saja kan kalau begitu? :D

Oh, iya... saya memilih kembali bernafas di blog, setelah melihat hasrat nge-blog orang-orang di sekitarku meningkat. Apapun alasannya, setidaknya ini melatih kita semua untuk rajin menulis. Juga membaca, tentunya. Semakin banyak cara untuk kita berbagi cerita. :D  

Links yang ada di sidebar akan bertambah banyak. Semakin banyak bahan bacaan, amin. :D Tapi, pelan-pelan yak. Sebab tak ada sesuatupun kebaikan dari sesuatu yang terburu-buru. *lupa dengar dimana.




Info KOSMIK:
Hari Jumat-Minggu
Tanggal 29 April-1 Mei 2011
Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikal (FIGUR)
Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK) UNHAS
Bertempat di Balai Latihan Kerja Industri
(belakang Taman Makam Pahlawan, Panaikang, Makassar)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Apa Mimpimu?"

Banyak yang bertanya, "Apa masalahmu sampai lama begini kelar kuliahnya?" Yakin mau tahu? Karena jujur saja, saya sendiri tak banyak berpikir soal itu. Atau lebih tepatnya, saya tak banyak berpikir lagi selama tiga tahun belakangan. Kalau hidup ini bagaikan aliran sungai yang bermuara entah kemana, maka saya sudah hanyut di dalamnya. Tanpa sedikitpun usaha untuk memilih hendak bersinggah kemana. Saya punya seorang teman, yang sebenarnya bisa disebut motivator dan memahami psikologi seseorang. Satu waktu dia menanyakan satu hal yang kemudian menjerat kami dalam pembicaraan panjang dan dalam. Dari sini saya juga tersadar, kau tidak akan teringat kalau kau sudah melupakan sesuatu kalau tak ada yang menanyakannya. "Apa mimpimu?" Saya sendiri tak lagi mengandalkan mimpi untuk membuat hidupku bertahan. Sebut saja dia sudah hancur. Saya tak punya tujuan, dan ini serius. Saya pernah bermimpi menjadi seorang penulis. Lalu dia menghilang dengan sendirinya. Saya juga ta

Rumahku Indonesia VS Darurat Covid-19

Ada yang tak biasa tentang keadaan sekarang ini. Negeriku Indonesia bersama dunia sedang berjuang melawan virus corona atau Covid-19 sejak akhir tahun 2019 lalu. Indonesia sendiri baru diliputi kepanikan tentangnya di awal Maret 2020. Ketika bapak Jokowi, presiden kita, mengumumkan dua orang di antara kita sudah terdampak virus ini.  Hari ini, menjelang akhir Maret 2020. Saya pribadi mendadak diserang sakit kepala teramat sangat. Setelah sore harinya  WA pribadi dan grup saya geger dikarenakan Prof. Idrus Paturusi, Rektor Kampus UNHAS pada masanya, termasuk dalam 13 orang positif Covid-19 di SulSel per 25 Maret 2020 ini. Seseorang seperti beliau pun sudah terdampak. Bersama 12 orang lainnya, yang bisa saja adalah mereka yang ditemui di keseharian kita. Semoga mereka lekas pulih, dan badai virus ini segera berlalu. Saya mengkhawatirkan banyak hal. Terutama, keluarga dan kerabat, pastinya. Yang mana, setelah menikah dan hidup dengan keluarga kecilku sendiri, saya tak lagi serumah

Bahagianya adalah Bahagiamu??

I would rather hurt myself than to ever make you cry... potongan lirik Air Supply (Good Bye) yang saya tampilkan di salah satu akun jejaring sosial saya, rupanya menarik perhatian seorang teman. Si teman ini adalah satu dari beberapa teman yang lumayan dekat dengan saya. Saya punya beberapa teman yang hubungan saya dengannya setingkat di atas teman biasa. Disebut sahabat, tidak juga... sebab tak semua masalah bisa saya bagi dengan mereka. Hanya sekedar menjelaskan bahwa kejiwaan saya sedang terusik oleh adanya sebuah masalah. Tidak pernah secara detail menjelaskan masalah pribadi, semisalnya dengan kalimat panjang lebar hingga mereka merasa seolah ikut merasakan apa yang saya alami. Hubungan pertemanan ini, selanjutnya disebut persaudaraan (saya menganggapnya seperti itu), dalam prosesnya terjadi dengan saling memperhatikan satu sama lain. Mulai dari masalah makan, kalau mereka tak melihatmu makan seharian. Atau, menuduhmu tidak tidur seharian hanya karena kau tak bersemangat menjalan