Yang ditangisi, bukan tentang penyesalan akan adanya hari ini
Hari dimana kesadaran itu ternyata malah melukainya
Ada alasan lagi untuk tak membuatnya menangis?
Katamu, kau tak akan berulang melukainya lagi
Akan tetap menemaninya dan kembali bersama lagi
Sedang, kehadirannya kini sudah tak penting lagi
Bahkan cenderung diabaikan olehmu
Apa itu belum cukup untuk membuatnya terlukai?
Yang ditangisinya,
mengapa sampai hari ini dia masih saja terluka
Sedang kau sudah menyebutkan nama lain disana
Bahkan sampai terdengar lantang tepat di telinganya
Ada alasan lagi untuk tak membiarkannya terlukai?
Tolong...
Jangan pernah berjanji
untuk sesuatu yang tak kau yakini saat kau mengucapnya
Jangan pernah memberi harapan
Padanya yang kau sendiri sudah tak ingat lagi apapun tentangnya
Jangan pernah merasa sangat mengerti seseorang,
sedang kau sendiri yang paling membuat dia tersakiti
Lalu, mana kemengertianmu selama ini?
Atau... oleh karena kau mengerti bagaimana membuat dia terluka,
lalu dengan sengaja menikamnya lagi?
Yang dia tangisi...
Belum ada seorangpun dimana dia bisa bercerita tentangmu sepuasnya
Setidaknya, menyebut namamu dengan jujur
Semoga bisa menemukan orang itu secepatnya, amin...
*Untukmu, yang berjanji untuk tetap ada bersamanya
Sekali lagi, kau meruntuhkan kata setia itu, sungguh!!
Hari dimana kesadaran itu ternyata malah melukainya
Ada alasan lagi untuk tak membuatnya menangis?
Katamu, kau tak akan berulang melukainya lagi
Akan tetap menemaninya dan kembali bersama lagi
Sedang, kehadirannya kini sudah tak penting lagi
Bahkan cenderung diabaikan olehmu
Apa itu belum cukup untuk membuatnya terlukai?
Yang ditangisinya,
mengapa sampai hari ini dia masih saja terluka
Sedang kau sudah menyebutkan nama lain disana
Bahkan sampai terdengar lantang tepat di telinganya
Ada alasan lagi untuk tak membiarkannya terlukai?
Tolong...
Jangan pernah berjanji
untuk sesuatu yang tak kau yakini saat kau mengucapnya
Jangan pernah memberi harapan
Padanya yang kau sendiri sudah tak ingat lagi apapun tentangnya
Jangan pernah merasa sangat mengerti seseorang,
sedang kau sendiri yang paling membuat dia tersakiti
Lalu, mana kemengertianmu selama ini?
Atau... oleh karena kau mengerti bagaimana membuat dia terluka,
lalu dengan sengaja menikamnya lagi?
Yang dia tangisi...
Belum ada seorangpun dimana dia bisa bercerita tentangmu sepuasnya
Setidaknya, menyebut namamu dengan jujur
Semoga bisa menemukan orang itu secepatnya, amin...
*Untukmu, yang berjanji untuk tetap ada bersamanya
Sekali lagi, kau meruntuhkan kata setia itu, sungguh!!
Komentar
Posting Komentar