Alhamdulillah, insya Allah ibu akan naik haji tahun ini. Untuk melaksanakan tugasnya sebagai Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Untuk menjadi tim medis haji sendiri, prosesnya tidak mudah terjadi begitu saja. Ada seleksi dari departemen kesehatan.
Nah, disini saya sedikit ambil bagian. Mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan pendaftaran TKHI di situs departemen itu. Mulai dari pendaftaran via online, pengisian data lanjutan, mengikuti updating pengumuman disana, intinya semua yang berhubungan dengan itu. Semuanya ibu percayakan pada saya. Entah kenapa, untuk hal yang satu itu, saya selalu saja lebih unggul dari kakak saya. hhe
Sebenarnya, agak ogah-ogahan juga saat mengurusi urusan di situs itu. Yang saya pikirkan adalah, betapa saya telah membantu ibu saya untuk menjauhkanku darinya selama empat puluh hari. Masih berhubungan dengan postingan sebelumnya, IKLHAS menjadi kunci utama semuanya. Saya harus ikhlas! IKHLAS!!!
Ibu lalu mengikuti serangkaian pelatihan, karantina beberapa kali, juga beberapa test. Pernah karantina ibu bersamaan dengan berangkatnya saya ke Jakarta waktu Study Tour kemarin. Saya pergi lebih dulu, lalu ibu dikarantina beberapa hari berikutnya. Saya selesai lebih dulu, dan ibu baru pulang beberapa hari berikutnya. Bayangkan, berapa hari saya tidak bertemu beliau... -_- kangen sangat!! :(
Pagi tadi, saya dan beberapa anggota keluarga mengantar ibu ke pondokan tempat tim medis, jema'ah haji, dan beberapa tim lainnya berkumpul. Sedih skali rasanya. Belum lagi, dalam suasana itu, semua orang bersalaman dengan ibu, mendo'akan keselamatannya. Semoga terus dalam lindungan-Mu, amin... :)
Kakak, nenek, tante, semuanya menangis. Saya... bagaimana bagus?? hhe
Sebenarnya, meski tergolong orang yang sangat mudah nangis, di lingkungan keluarga saya sangat jarang nangis. Sangat susah menangis. TOPENG!! hha... Saya memang sering menyembunyikan perasaan saya pada keluarga. Entah kenapa, saya seolah tak ingin melibatkan mereka dalam setiap masalah yang merangkul saya. Paling buruknya, terlihat lesu dan kelelahan. Padahal, biasanya itu terjadi setelah saya menguras air mata semalaman. hhehehe
Ok... kembali ke haji tadi...
Kami mengantar ibuku ke pondokan itu. Selanjutnya rombongan beliau menuju asrama haji Sudiang. Asrama, tempat karantina dimana keluarga tak boleh lagi berkunjung. Siang nanti, insya Allah pukul 12.00 WITA, pesawat beliau berangkat ke Arab sana. Ke kota Madinah.
Selamat jalan, ibuku. Semoga engkau tetap selamat. Semoga tetap dalam lindungan-Nya. Semoga sehat selalu. Selalu mencintai-mu, Bun!! Dan semoga engkau maklum, mengapa lebih sulit bagiku menitikkan air mata di hadapanmu. Bukan karena saya tak sayang, bukan karena saya tak sedih. Hanya saja, saya tak ingin tetesan air mata itu mengurangi kesempatanku melihatmu tadi. Juga tak ingin membuatmu terlalu berat meninggalkan kami selama empat puluh hari.
Ingat... harus IKHLAS... Ibu meninggalkan keluarga sejenak untuk bertamu di rumah Allah. Harus tetap semangat. Saya tak bisa terus larut dalam kerinduan itu. Saya saja rindu. Bagaimana dengan dirimu?? Pasti sangat-sangat rindu.
Semangat!! ^_^
Nah, disini saya sedikit ambil bagian. Mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan pendaftaran TKHI di situs departemen itu. Mulai dari pendaftaran via online, pengisian data lanjutan, mengikuti updating pengumuman disana, intinya semua yang berhubungan dengan itu. Semuanya ibu percayakan pada saya. Entah kenapa, untuk hal yang satu itu, saya selalu saja lebih unggul dari kakak saya. hhe
Sebenarnya, agak ogah-ogahan juga saat mengurusi urusan di situs itu. Yang saya pikirkan adalah, betapa saya telah membantu ibu saya untuk menjauhkanku darinya selama empat puluh hari. Masih berhubungan dengan postingan sebelumnya, IKLHAS menjadi kunci utama semuanya. Saya harus ikhlas! IKHLAS!!!
Ibu lalu mengikuti serangkaian pelatihan, karantina beberapa kali, juga beberapa test. Pernah karantina ibu bersamaan dengan berangkatnya saya ke Jakarta waktu Study Tour kemarin. Saya pergi lebih dulu, lalu ibu dikarantina beberapa hari berikutnya. Saya selesai lebih dulu, dan ibu baru pulang beberapa hari berikutnya. Bayangkan, berapa hari saya tidak bertemu beliau... -_- kangen sangat!! :(
Pagi tadi, saya dan beberapa anggota keluarga mengantar ibu ke pondokan tempat tim medis, jema'ah haji, dan beberapa tim lainnya berkumpul. Sedih skali rasanya. Belum lagi, dalam suasana itu, semua orang bersalaman dengan ibu, mendo'akan keselamatannya. Semoga terus dalam lindungan-Mu, amin... :)
Kakak, nenek, tante, semuanya menangis. Saya... bagaimana bagus?? hhe
Sebenarnya, meski tergolong orang yang sangat mudah nangis, di lingkungan keluarga saya sangat jarang nangis. Sangat susah menangis. TOPENG!! hha... Saya memang sering menyembunyikan perasaan saya pada keluarga. Entah kenapa, saya seolah tak ingin melibatkan mereka dalam setiap masalah yang merangkul saya. Paling buruknya, terlihat lesu dan kelelahan. Padahal, biasanya itu terjadi setelah saya menguras air mata semalaman. hhehehe
Ok... kembali ke haji tadi...
Kami mengantar ibuku ke pondokan itu. Selanjutnya rombongan beliau menuju asrama haji Sudiang. Asrama, tempat karantina dimana keluarga tak boleh lagi berkunjung. Siang nanti, insya Allah pukul 12.00 WITA, pesawat beliau berangkat ke Arab sana. Ke kota Madinah.
Selamat jalan, ibuku. Semoga engkau tetap selamat. Semoga tetap dalam lindungan-Nya. Semoga sehat selalu. Selalu mencintai-mu, Bun!! Dan semoga engkau maklum, mengapa lebih sulit bagiku menitikkan air mata di hadapanmu. Bukan karena saya tak sayang, bukan karena saya tak sedih. Hanya saja, saya tak ingin tetesan air mata itu mengurangi kesempatanku melihatmu tadi. Juga tak ingin membuatmu terlalu berat meninggalkan kami selama empat puluh hari.
Ingat... harus IKHLAS... Ibu meninggalkan keluarga sejenak untuk bertamu di rumah Allah. Harus tetap semangat. Saya tak bisa terus larut dalam kerinduan itu. Saya saja rindu. Bagaimana dengan dirimu?? Pasti sangat-sangat rindu.
Semangat!! ^_^
Komentar
Posting Komentar