Langsung ke konten utama

Jatuh #1

"Kalau kita jatuh cinta, makan lebih enak, tidur lebih nyenyak.Pengennya senyum terus. Jalanpun seperti nggak napak, rasanya mungkin seperti terbang melayang."
- Rama (Fauzi Baadila) #LOVE

Yup, dia merasa seperti itu. Kecuali dalam hal, "tidur lebih nyenyak". Sebab dalam tidurnya pun dia masih sempat memikirkanmu. Ya, dalam mimpi. Mungkin, sebab terlalu sering dia memikirkanmu hingga turut melibatkanmu dalam mimpinya.

Entah apa yang membuat kau terus bermain di pikirannya. Yang dia tahu dia harus sesegera mungkin memberi tahu seseorang tentang itu. Hingga akhirnya dia mengirim pesan singkat ke seorang temannya. Menceritakan tentang kebingungannya. Tentang sikapmu terhadapnya dan kebingungan ia menghadapi sikapmu itu. Kata temannya, "Jalani saja..."

Ya, seharusnya dia cukup menjalaninya saja. Dengan itu dia bisa tenang. Tapi, yang terjadi malah kepanikan yang melanda dia. Tak tahu bagaimana harus bersikap terhadapmu. Tapi, seperti kata temannya. Bukankah seharusnya dia tenang saja menjalani semuanya? Toh dia juga suka kan dengan keadaan kalian yang seperti itu. Ya, seharusnya dia tenang saja. Menikmatinya tanpa perlu memikirkan apa yang akan kalian alami selanjutnya. Menunggu saja. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Paris dan Jo

Singkat saja kali ini. Aku akan menyusul kalian. Seminar proposal. Segera. Segera, setelah bulat tekadku menghadap ibu PA cantik dan baik hatinya. Serta bapak Ketua Jurusan yang tak kalah baiknya. Ttd., Rizka dan sisa-sisa semangat demi menghabiskan 08 yang tersisa di sisa-sisa akhir kesempatan bergelar Sarjana Ilmu Komunikasi, eh, Sarjana Sosial dari kampus merah.

Rumahku Indonesia VS Darurat Covid-19

Ada yang tak biasa tentang keadaan sekarang ini. Negeriku Indonesia bersama dunia sedang berjuang melawan virus corona atau Covid-19 sejak akhir tahun 2019 lalu. Indonesia sendiri baru diliputi kepanikan tentangnya di awal Maret 2020. Ketika bapak Jokowi, presiden kita, mengumumkan dua orang di antara kita sudah terdampak virus ini.  Hari ini, menjelang akhir Maret 2020. Saya pribadi mendadak diserang sakit kepala teramat sangat. Setelah sore harinya  WA pribadi dan grup saya geger dikarenakan Prof. Idrus Paturusi, Rektor Kampus UNHAS pada masanya, termasuk dalam 13 orang positif Covid-19 di SulSel per 25 Maret 2020 ini. Seseorang seperti beliau pun sudah terdampak. Bersama 12 orang lainnya, yang bisa saja adalah mereka yang ditemui di keseharian kita. Semoga mereka lekas pulih, dan badai virus ini segera berlalu. Saya mengkhawatirkan banyak hal. Terutama, keluarga dan kerabat, pastinya. Yang mana, setelah menikah dan hidup dengan keluarga kecilku sendiri, saya tak lagi serumah

Kamu, Do'a Diam-Diamku

Aku akan mendo'akanmu diam-diam Aku masih mendo'akanmu, seperti yang sudah-sudah Tapi, tak selalu... tentu saja banyak hal lain yang ikut kudo'akan Tapi, juga ada kamu di sana Mungkin, tak seperti yang seharusnya Ketika takdir diputuskan dan itu bukanlah kamu Kamu satu-satunya orang, yang entah kenapa membuatku khawatir ketika harus kukabarkan kabar bahagiaku sudah datang Yang hanya kamu jawab, "Benar yang kubilang, kamu akan menikah." Kuminta kehadiranmu, kamu pun menyanggupinya, hadir mengisi bahagiaku seperti yang sudah-sudah Lega rasanya, juga senang tak terkira Seperti gadis kecil yang merajuk, dan dibujuk dengan es krim di tanganmu Atau, seperti ketika Hadirmu dengan segelas air di tangan Saat kuterbaring sakit Dan lagu itu akan selalu mengingatkanku tentangmu Dengan akhir yang sama Dengan do'a yang sama untukmu... Sahabatku, usai tawa ini.  Izinkan aku bercerita:  Telah jauh, ku mendaki.  Sesak udara di atas puncak khayalan.  Jangan sampai kau di sana T