Sahabatku, usai tawa ini. Izinkan aku bercerita: Telah jauh, ku mendaki. Sesak udara di atas puncak khayalan. Jangan sampai kau di sana
Telah jauh, ku terjatuh. Pedihnya luka di dasar jurang kecewa. Dan kini sampailah, aku di sini...
Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku. Menanti seorang yang biasa saja. Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit. Yang sudi dekat, mendekap tanganku. Mencari teduhnya dalam mataku. Dan berbisik : "Pandang aku, kau tak sendiri, oh dewiku..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang... Itu saja kuinginkan.
Sahabatku, bukan maksud hati membebani. Tetapi...
Telah lama, kumenanti. Satu malam sunyi untuk kuakhiri. Dan usai tangis ini, aku kan berjanji... Untuk diam, duduk di tempatku. Menanti seorang yang biasa saja. Segelas air di tangannya, kala kuterbaring... sakit.
Menentang malam, tanpa bimbang lagi. Demi satu dewi yang lelah bermimpi. Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku..."
Wahai Tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi
Komentar
Posting Komentar