Berjalan denganmu, rasa yang tak pernah sama setiap harinya... Kala pertama, yang ada hanya ketakutan. Rasa yang entah kenapa membuatku bergetar, sulit menerima kehadiranmu. Seolah kau akan merenggut semua hidupku dan tak akan mengembalikannya lagi seperti semula. Tapi, bukankah memang harus seperti itu? Semuanya tak akan sama lagi sejak kali pertama mengenalmu. Setelahnya, aku lalu mengagumi hadirmu. Sikapmu yang begitu tegas dan membuatku tak bisa berkutik menentang apapun katamu. Apa lagi yang bisa kupersalahkan ketika semua yang kau katakan memiliki pembenarannya sendiri? Yang lain mungkin tak bisa melihat hal itu dan terus mempersalahkanmu. Tapi, tidak denganku yang entah mengapa selalu saja melihat hal baik di setiap tingkahmu. Tapi, bukankah semua hal akan memiliki sisi baiknya sendiri? Begitu juga dengan sisi buruknya, yang entah kenapa kabur begitu saja di mataku. Sekarang, hadirmu selalu mengejutkanku. Tak pernah sama persis setiap waktunya. Kadang kau begitu menyenang
Belajar kembali menjadi diri sendiri. Belajar tak banyak terpengaruh tentang keberadaan yang lain.